Sikap keras AS itu disampaikan Kepala Staf Gabungan Militer AS, Jenderal Martin Dempsey. ”Kami sudah tahu tentang potensi sistem (rudal S-300) yang akan dijual ke Iran selama beberapa tahun dan telah mempengaruhi terhadap semua rencana kita,” kata Dempsey, dalam konferensi pers, yang dilansir Reuters, Jumat (17/4/2015).
”Opsi militer saya menjadi utang pada presiden yang mendorong solusi diplomatik, dan jika diplomasi gagal, untuk memastikan bahwa Iran tidak mencapai senjata nuklir, (opsi itu) masih utuh,” lanjut Dempsey. (Baca juga:
Presiden Rusia, Vladimir Putin, sudah memutuskan untuk mecabut embargo penjualan rudal S-300 kepada Iran. Alasan Putin mencabut embargo itu, karena perundingan nuklir antara Iran dan enam negara kekuatan dunia (AS, Rusia,China, Inggris, Prancis dan Jerman) telah mengalami kemajuan.
Keputusan Putin itu telah membuat AS dan Israel geram. Israel yang berambisi menggagalkan perundingan nuklir Teheran, khawatir Iran akan melakukan agresi dan merusak Timur Tengah setelah memperoleh pasokan rudal canggih dari Rusia.
Credit SINDOnews