Pengadilan AS mempertimbangkan upaya menghentikan pengapalan satu metrikton plutonium
CB,
WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) secara sembunyi-sembunyi
telah mengapalkan plutonium yang mematikan dalam jumlah banyak.
Plutonium tersebut dikapalkan dari South Carolina ke Nevada, demikian
diungkapkan oleh pemerintahan Trump pada Rabu (30/1).
Pembangkit di South Caroline itu merupakan tempat produksi logam radioaktif untuk bahan pembuatan bom pada masa Perang Dingin.
Departemen
Kehakiman atas nama Pelaksana Keamanan Nuklir Nasional (NNSA)
Departemen Energi mengatakan dalam pemberitahuan kepada suatu pengadilan
di Nevada bahwa pihaknya bisa mengungkapkan telah melakukan pengiriman
setengah metrik ton karena waktunya sudah lewat untuk perlindungan
keamanan nasional. Pengiriman terjadi sebelum November 2018.
Pengadilan
AS di Nevada sedang mempertimbangkan upaya dari pemerintah Negara
Bagian Nevada untuk menghentikan rencana pengapalan satu metrik ton
plutonium dari South Carolina, yang diumumkan oleh Departemen Energi
pada Agustus.
Plutonium tersebut dikirim dari K-Reactor di
Savannah River Site, yaitu reaktor tertua di fasilitas tersebut, menuju
ke Fasilitas Perakitan Peralatan di Situs Keamanan Nuklir Nevada, yang
berjarak 112,6 km di utara Las Vegas.
Pemberitahuan
tersebut membuat marah para politisi asal Nevada, negara bagian yang
jarang penduduknya dan sudah lama diincar oleh pemerintah federal untuk
menjadi tempat pembuangan limbah nuklir.
Senator AS Jack
Rosen dari Partai Demokrat mengatakan bahwa NNSA menyesatkan pengadilan
federal melalui langkah "culas, tidak tahu aturan, membahayakan
kesehatan dan keselamatan ribuan penduduk Nevada dan warga Amerika yang
tinggal di dekat jalur-jalur yang dilalui pengiriman tersebut".
Wakil
rakyat lainnya dari Partai Demokrat Nevada, Dina Titus, mengatakan
bahwa pengapalan tersebut akan meningkatkan penentangan atas penyimpanan
bahan bakar yang dipakai dari pembangkit tenaga nuklir di Gunung Yucca,
Nevada. Proyek itu telah menghabiskan miliaran dolar dan sudah ditutup
oleh mantan presiden Barack Obama.
NNSA mengatakan bahwa,
sehubungan dengan alasan keamanan, tidak ada pengumuman yang disampaikan
menjelang pengapalan dan jalur jalan raya yang dipakai juga tidak
disebutkan. Departemen itu juga tidak mengungkapkan waktu pengiriman
tersebut, kecuali menyebutnya terjadi sebelum November 2018, yaitu
sebelum Nevada menggugat untuk penghentian rencana pengiriman.
AS
membangun Savannah River Site pada 1950-an untuk menghasilkan
bahan-bahan pembuatan senjata nuklir, kebanyakan berupa tritium dan
plutonium-239. Pada Oktober, pemerintahan Trump membatalkan rencana
untuk mengubah 34 ton plutonium di tempat itu menjadi campuran oksida
atau bahan bakar MOX bagi pembangkit nuklir khusus, yang tidak pernah
dibangun di AS.
Seperti juga pemerintahan Obama sebelumnya,
pemerintahan Trump berniat mencairkan atau mengubur plutonium tersebut,
kemungkinan di New Mexico.