Berbicara di sela-sela pertemuan Dewan Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan di Moskow, Grushko mengatakan bahwa Rusia menilai peningkatan aktivitas NATO di Laut Hitam jelas negatif.
"Kami, tentu saja akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menetralisir ancaman yang terkait dengan peningkatan aktivitas NATO di wilayah ini," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Kami menyaksikan dengan sangat hati-hati bagaimana rencana Aliansi untuk meningkatkan kehadirannya di wilayah itu terbuka dan kami akan bereaksi sesuai," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (14/4).
Dia menunjukkan bahwa Kementerian Luar Negeri Rusia percaya bahwa keamanan di Laut Hitam harus didasarkan pada kerja sama negara-negara pesisir.
"Semua bahan yang diperlukan untuk ini hadir. Ini Organisasi Kerjasama Ekonomi Laut Hitam dan di bidang militer, dokumen tentang langkah-langkah membangun kepercayaan di Laut Hitam," ungkapnya.
Grushko, di kesempatan yang sama menyatakan harapannya bahwa Kelompok Tugas Kerjasama Angkatan Laut Laut Hitam, yang juga dikenal sebagai BLACKSEAFOR, akan kembali melanjutkan operasi. Program kerja sama itu mencakup enam negara pesisir yakni Bulgaria, Georgia, Rusia, Rumania, Turki, dan Ukraina.
Kegiatan kelompok ini secara efektif berhenti setelah krisis Ukraina 2014 dan Rusia menangguhkan keikutsertaannya setelah pasukan Turki menembak jatuh sebuah pesawat militer Rusia pada 2015.
Credit sindonews.com