Senin, 08 April 2019

Malaysia-Singapura Capai Kesepakatan Terkait Sengketa Wilayah Udara



Malaysia-Singapura Capai Kesepakatan Terkait Sengketa Wilayah Udara
Foto/Ilustrasi/Istimewa


KUALA LUMPUR - Malaysia dan Singapura mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan sengketa wilayah udara setelah beberapa bulan negosiasi.

Menurut pernyataan Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke Siew Fook dan koleganya dari Singapura Khaw Boon Wan, Singapura akan mencabut prosedur Instrument Landing System (ILS) untuk Bandara Seletar. Sementara Malaysia akan menangguhkan tanpa batas Daerah Tetap (RA) permanennya di Pasir Gudang kota di negara bagian Johor, yang bertetangga dengan Singapura.

"Kedua menteri transportasi menyambut langkah-langkah positif ini dan berharap untuk lebih memperkuat kerja sama bilateral," tambah pernyataan itu seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (7/4/2019).

Perjanjian tersebut juga akan melihat maskapai beranggaran rendah Malaysia Firefly melanjutkan penerbangannya setelah menangguhkan operasinya pada Desember tahun lalu.

Sengketa wilayah udara antara kedua belah pihak dimulai akhir tahun lalu ketika Singapura meminta Firefly untuk memindahkan penerbangannya dari Bandara Changi ke Bandara Seletar yang baru. Firefly pada awalnya setuju tetapi kemudian mengatakan tidak akan melakukannya karena regulator penerbangan sipil Malaysia tidak menyetujuinya.

Malaysia keberatan dengan langkah itu karena Singapura memasang ILS di Bandara Seletar yang bertetangga dengan kota Pasir Gudang. Singapura mengatakan sistem itu akan menghambat pengembangan kota.

Sebagai tanggapan, Malaysia mengumumkan zona terbatas di Pasir Gudang, yang memengaruhi jalur penerbangan dari dan ke Bandara Seletar.





Credit  sindonews.com