Isu denuklirisasi Semenanjung Korea diyakini akan menjadi topik bahasan.
CB,
MOSKOW -- Pemerintah Rusia mengundang pemimpin tertinggi Korea Utara
(Korut) Kim Jong-un berkunjung ke Moskow. Hal itu diungkap pejabat
Kremlin Yuri Ushakov kepada awak media, Rabu (3/4).
Ushakov mengatakan undangan berkunjung ke Rusia telah dikirim kepada
Pemerintah Korut. “Undangan kami telah diserahkan, tanggal akan
disepakati,” ujarnya, dikutip laman kantor berita Rusia,
TASS.
Namun, Pemerintah Korut belum merespons undangan tersebut. “Kami sedang menunggu tanggapan mitra Korut kami,” kata Ushakov.
Ushakov
tak memberi keterangan terperinci perihal isu apa saja yang hendak
didiskusikan Presiden Rusia Vladimir Putin jika bertemu Kim di Moskow.
Namun, isu denuklirisasi Semenanjung Korea diyakini termasuk topik utama
yang dibahas.
Rusia
adalah salah satu negara yang selalu menyerukan agar sanksi ekonomi
terhadap Korut dicabut. Moskow menilai, menjatuhkan sanksi agar
Pyongyang menanggalkan program rudal serta nuklirnya tak efektif.
Diplomasi dan perundingan adalah jalur yang mesti ditempuh.
Bulan
lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan pertemuan
kedua dengan Kim Jong-un di Hanoi, Vietnam untuk membahas denuklirisasi.
Namun pertemuan tersebut berakhir tanpa kesepakatan.
Hal
itu disebabkan kedua belah pihak mempertahankan posisinya tentang
penerapan sanksi. Korut, yang telah menutup beberapa situs uji coba
rudal dan nuklirnya, meminta AS mencabut sebagian sanksi ekonominya.
Namun,
AS tetap berkukuh tak akan mencabut sanksi apa pun, kecuali Korut telah
melakukan denuklirisasi menyeluruh dan terverifikasi. Belum ada
indikasi kapan Trump dan Kim akan bertemu lagi. Namun, Gedung Putih
menyatakan kedua negara masih berharap dapat melakukannya di masa
mendatang.