Senin, 15 April 2019

Filipina Resmi Umumkan Pemimpin ISIS Abu Dar Tewas



Bendera Filipina yang compang-camping terlihat dekat rumah-rumah yang hancur, setelah penduduk diizinkan kembali ke rumah mereka untuk pertama kalinya usai pertempuran antara pasukan pemerintah dan militan Negara Islam di kota Islam Marawi, Filipina 19 April 2018 REUTERS/Erik De Castro
Bendera Filipina yang compang-camping terlihat dekat rumah-rumah yang hancur, setelah penduduk diizinkan kembali ke rumah mereka untuk pertama kalinya usai pertempuran antara pasukan pemerintah dan militan Negara Islam di kota Islam Marawi, Filipina 19 April 2018 REUTERS/Erik De Castro

CB, Jakarta - Filipina resmi mengumumkan tentang kematian pemimpin ISIS Benito Marohombsar alias Abu Dar dalam operasi militer di kota Tuburan, provinsi Lanao de Sur, sekitar 800 kilometer di selatan Manila, Filipina. Kota Marawi terletak di Lanao del Sur pada Maret lalu.
Komandan brigadir militer Filipina di Marawi, Romeo Brawer kepada wartawan kemarin, 14 April 2019 mengatakan, kepastian atas kematian Abu Dar berdasarkan hasil laporan uji DNA secara tertulis yang dikirimkan oleh penyelidik forensik AS.

Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana kepada wartawan pada hari Minggu, 14 April 2019 juga menjelaskan pernyataan serupa kepada wartawan.
"Dipastikan. Ini jasad Abu Dar. Well, sekarang kelompoknya tidak punya pemimpin," kata Lorezana seperti dilansir dari The Straits Times.
Menurut seorang sumber di militer Filipina, tes DNA itu berdasarkan rambut anak-anak Abu Dar yang dicoocokkan dengan rambut Abu Dar.

Rencananya, Presiden Rodrigo Duterte yang akan mengumumkan tentang hasil tes DNA saat dia berkunjung ke Marawi, namun acara itu dibatalkan.
Abu Dar disebut terlibat langsung dalam serangan bersenjata untuk menguasai kota Marawi pada tahun 2017. Selama 5 bulan ISIS menguasai kota yang berada di pulau Mindanao.

Pertempuran sengit membebaskan Marawi dari cengkraman pasukan ISIS mengakibatkan ratusan orang meninggal di Marawi, dan lebih dari 35 ribu orang meninggalkan rumah mereka, serta setengah isi kota Marawi hancur.
Pertempuran militer Filipina memberangus milisi ISIS di Marawi merupakan pertempuran terbesar yang terjadi di Filipina sejak Perang Dunia II.



Credit  tempo.co