Brunson membantah terlibat dalam upaya kudeta pemerintahan Turki.
CB,
WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) memperingatkan, Turki akan mendapat
lebih banyak tekanan ekonomi jika bersikikuh menolak melepaskan pendeta
Amerika yang dipenjara, Andrew Brunson.
Pejabat
pemerintahan AS mengatakan hal itu pada Selasa (14/8) sore terkait
dengan hubungan yang semakin keruh di antara dua sekutu negara NATO itu.
Pesan tegas itu muncul sehari setelah penasihat keamanan
nasional Gedung Putih John Bolton bertemu secara pribadi dengan duta
besar Turki di AS, Serdar Kilic yang membicarakan kasus pendeta
evangelis Andrew Brunson.
"Bolton memperingatkan
Kilic bahwa AS tidak akan memberikan alasan apapun lagi soal ini," ujar
seorang pejabat senior AS dikutip dari laman
Reuters, Rabu (15/8).
Pejabat
Gedung Putih tersebut mengatakan, tidak ada perkembang lebih jauh
terkait kasus Brunson. Pemerintah AS akan tetap teguh dalam hal ini.
"Presiden
itu 100 persen berkomitmen untuk membawa Pastor Brunson pulang dan jika
kami tidak melihat tindakan dalam beberapa hari atau pekan berikutnya,
mungkin ada tindakan lebih lanjut yang akan diambil lagi,” kata pejabat
itu.
Tindakan
lebih lanjut AS, dimungkinkan dalam bentuk sanksi ekonomi. "Tekanan
akan terus meningkat jika kami tidak melihat hasil yang nyata dari
pembebasan Brunson," kata dia.
Hubungan antara Turki dan AS
memanas menyusul penahanan Brunson dan juga perbedaan pendapat soal
berbagai kepentingan di Suriah. Trump melipatgandakan tarif pada impor
baja dan aluminium Turki pekan lalu, yang berkontribusi terhadap
penurunan tajam lira pada Senin (13/8) lalu.
AS juga
memberikan denda terhadap Halkbank milik negara Turki karena diduga
membantu Iran menghindari sanksi AS. Awal bulan ini, AS juga menjatuhkan
sanksi pada dua pejabat penting di kabinet Presiden Recep Tayyip
Erdogan dalam upaya untuk mendapatkan Turki untuk menyerahkan Brunson.
Brunson
dituduh mendukung upaya kudeta terhadap Turki Erdogan dua tahun lalu.
Ia ditengarai juga terlibat gerakan terlarang di Turki, Fethullah Gulen.
Namun Brunson membantah segala tuduhan tersebut. Hingga kini, ia dalam
proses pengadilan dengan tuduhan terorisma. Ia dikenai tahanan rumah,
setelah dua tahun di penjara.
Pengacara Brunson
mengatakan, ia sudah mengajukan banding ke pengadilan Turki untuk
membebaskannya dari tahanan rumah dan mencabut larangan bepergiannya.