BRUSSELS
- Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE) Frederica Mogherini menegaskan,
pihaknya akan tetap mempertahankan kesepakatan nuklir Iran. Pernyataan
ini datang jelang munculnya keputusan Parlemen Amerika Serikat (AS)
mengenai apakah AS akan tetap mempertahankan kesepakatan itu atau
mencabutnya.
Berbicara di sebuah konferensi di Samarkand, Uzbekistan, Mogherini juga mengatakan, UE bukan hanya akan mempertahankan kesepakatan itu, tapi juga akan memastikan semua pihak akan tetap patuh pada kesepakatan yang dicapai tahun 2015 tersebut.
"UE memastikan bahwa kesepakatan nuklir Iran akan terus dilaksanakan sepenuhnya oleh semua orang, di semua bagiannya," kata Mogherini dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat (10/11).
"Kesepakatan tersebut merupakan pencapaian besar dalam diplomasi multilateral Eropa dan internasional," sambungnya.
UE sendiri memang telah berbeda pandangan dengan AS mengenai kesepakatan itu. Saat Presiden AS Donald Trump menyebut Iran melanggar kesepakatan itu, Mogherini justru menyatakan tidak ada satupun pihak yang melakukan pelanggaran atas kesepakatn tersebut.
Lalu, saat Trump menyerukan diadakanya negosiasi ulang mengenai isi kesepakatan tersebut. Mogherini menegaskan isi dari kesepakatan tersebut tidak sempurna, tapi tetap menguntungkan semua pihak, dan tidak perlu dibicarakan kembali.
Berbicara di sebuah konferensi di Samarkand, Uzbekistan, Mogherini juga mengatakan, UE bukan hanya akan mempertahankan kesepakatan itu, tapi juga akan memastikan semua pihak akan tetap patuh pada kesepakatan yang dicapai tahun 2015 tersebut.
"UE memastikan bahwa kesepakatan nuklir Iran akan terus dilaksanakan sepenuhnya oleh semua orang, di semua bagiannya," kata Mogherini dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Channel News Asia pada Jumat (10/11).
"Kesepakatan tersebut merupakan pencapaian besar dalam diplomasi multilateral Eropa dan internasional," sambungnya.
UE sendiri memang telah berbeda pandangan dengan AS mengenai kesepakatan itu. Saat Presiden AS Donald Trump menyebut Iran melanggar kesepakatan itu, Mogherini justru menyatakan tidak ada satupun pihak yang melakukan pelanggaran atas kesepakatn tersebut.
Lalu, saat Trump menyerukan diadakanya negosiasi ulang mengenai isi kesepakatan tersebut. Mogherini menegaskan isi dari kesepakatan tersebut tidak sempurna, tapi tetap menguntungkan semua pihak, dan tidak perlu dibicarakan kembali.
Credit sindonews.com