CB, Jakarta -Pelaku teror mematikan
di Gereja First Baptist di Sutherland Springs, Texas, Devin Patrick
Kelley, pernah menjadi guru relawan pelajaran Alkitab setelah dipecat
dari Angkatan Udara Amerika Serikat.
Ia menjalani profesinya sebagai guru sukarelawan pelajaran Alkitab di Gereja Kingsville First Baptist. Seperti dikutip dari Daily Mail, di akun Linkedln miliknya, Kellin menulis status tentang profesinya sebagai guru relawan di Gereja Kingsville First Baptist dan menayangkan fotonya dengan seorang anak kecil.
Devin Patrick Kelley. dailymail.co.uk
Sebelumnya, Kelley menyebut profesinya sebagai prajurit di Angkatan Udara Amerika Serikat dan ia lulusan SMA Braunfels High School tahun 2009.
Sebagai prajurit di Angkatan Udara Amerika, Kelley bertugas di bagian logistik dan penyediaan kebutuhan pasukan, hingga ia kemudian dipecat tidak hormat pada tahun 2014. Ia sempat membela diri dalam persidangan pada Mei 2014 seperti dilaporkan oleh CBS News.
Kelley dilaporkan saat ini berusia 26 tahun, menikah, tinggal di New Braunfels, San Antonio.
Kelley menggemparkan kota kecil di Texas itu pada Minggu pagi, 5 November 2017 saat umat sedang beribadah di gereja First Baptist di Sutherland Springs, Texas.
Berpakaian serba hitam lengkap dengan peralatan ala militer siap tempur, Kelley menembaki gereja dan umat gereja. Sedikitnya 26 orang tewas dan puluhan terluka.
Ia kemudian ditemukan tewas di dalam mobilnya terluka bekas tembakan saat melarikan diri usia menembaki umat yang sedang beribadah di gereja First Baptist di Sutherland Springs. Polisi belum memastikan luka yang mengakhiri hidupnya berasal dari tembakan warga atau bunuh diri.
Ia menjalani profesinya sebagai guru sukarelawan pelajaran Alkitab di Gereja Kingsville First Baptist. Seperti dikutip dari Daily Mail, di akun Linkedln miliknya, Kellin menulis status tentang profesinya sebagai guru relawan di Gereja Kingsville First Baptist dan menayangkan fotonya dengan seorang anak kecil.
Devin Patrick Kelley. dailymail.co.uk
Sebelumnya, Kelley menyebut profesinya sebagai prajurit di Angkatan Udara Amerika Serikat dan ia lulusan SMA Braunfels High School tahun 2009.
Sebagai prajurit di Angkatan Udara Amerika, Kelley bertugas di bagian logistik dan penyediaan kebutuhan pasukan, hingga ia kemudian dipecat tidak hormat pada tahun 2014. Ia sempat membela diri dalam persidangan pada Mei 2014 seperti dilaporkan oleh CBS News.
Kelley dilaporkan saat ini berusia 26 tahun, menikah, tinggal di New Braunfels, San Antonio.
Kelley menggemparkan kota kecil di Texas itu pada Minggu pagi, 5 November 2017 saat umat sedang beribadah di gereja First Baptist di Sutherland Springs, Texas.
Berpakaian serba hitam lengkap dengan peralatan ala militer siap tempur, Kelley menembaki gereja dan umat gereja. Sedikitnya 26 orang tewas dan puluhan terluka.
Ia kemudian ditemukan tewas di dalam mobilnya terluka bekas tembakan saat melarikan diri usia menembaki umat yang sedang beribadah di gereja First Baptist di Sutherland Springs. Polisi belum memastikan luka yang mengakhiri hidupnya berasal dari tembakan warga atau bunuh diri.
Credit tempo.co
Pelaku Teror di Texas Eks Tentara Angkatan Udara Amerika
CB, Jakarta - Pelaku teror berdarah di Gereja First Baptist, Sutherland Springs, Texas, diketahui dulunya tentara di Angkatan Udara Amerika Serikat yang bertugas di bagian kesiapan logistik.
Menurut juru bicara Angkatan Udara Amerika, Ann Stefanek, Devin Patrick Kelley bekerja di pangkalan Angkatan Udara Amerika di Holloman, New Mexico dari tahun 2010 hingga akhirnya dia dipecat.
Anggota FBI berada dilokasi kejadian penembakan untuk melakukan olah TKP di First Baptist Church, Sutherland Springs, Texas, 5 November 2017. Akibat insiden penembakan tersebut sekitar 27 orang tewas dan 24 lainnya luka-luka. AP
Kelley menembaki umat yang sedang beribadah di Gereja First Baptist di kota kecil Sutherland Springs, Texas dengan menggunakan senjata semi otomatis Ruger AR, mengutip CNN.
Seorang warga lokal dengan menggunakan senjata model senapan (rifle)
menembak Kelley saat melarikan diri meninggalkan gereja dengan mobilnya.
Polisi yang berada di lokasi tempat mobil berhenti menemukan Kelley sudah tewas di dalam mobilnya dengan luka tembakan.
"Saat ini kami belum tahu apakah dia menembak dirinya sendiri atau terkena tembakan warga setempat," kata Freeman Martin, Direktur Departemen Keamanan Publik Texas.
Sebanyak 26 orang tewas ditembak oleh mantan prajurit Angkatan Udara Amerika ini. Dan sedikitnya 20 orang terluka termasuk anak-anak dan lanjut usia.
Menurut juru bicara Angkatan Udara Amerika, Ann Stefanek, Devin Patrick Kelley bekerja di pangkalan Angkatan Udara Amerika di Holloman, New Mexico dari tahun 2010 hingga akhirnya dia dipecat.
Anggota FBI berada dilokasi kejadian penembakan untuk melakukan olah TKP di First Baptist Church, Sutherland Springs, Texas, 5 November 2017. Akibat insiden penembakan tersebut sekitar 27 orang tewas dan 24 lainnya luka-luka. AP
Kelley menembaki umat yang sedang beribadah di Gereja First Baptist di kota kecil Sutherland Springs, Texas dengan menggunakan senjata semi otomatis Ruger AR, mengutip CNN.
Polisi yang berada di lokasi tempat mobil berhenti menemukan Kelley sudah tewas di dalam mobilnya dengan luka tembakan.
"Saat ini kami belum tahu apakah dia menembak dirinya sendiri atau terkena tembakan warga setempat," kata Freeman Martin, Direktur Departemen Keamanan Publik Texas.
Sebanyak 26 orang tewas ditembak oleh mantan prajurit Angkatan Udara Amerika ini. Dan sedikitnya 20 orang terluka termasuk anak-anak dan lanjut usia.
Credit tempo.co
Pelaku Pembantaian Texas Pernah Melarikan Diri dari RSJ
WASHINGTON
- Pria pelaku penembakan massal di gereja Texas pada akhir pekan ini
sebelumnya telah melarikan diri dari rumah sakit jiwa (RSJ). Devin
Kelley masuk ke rumah sakit jiwa pada 2012 lalu setelah menganiaya istri
dan anaknya.
Kelley masuk rumah sakit jiwa saat ditempatkan di Pangkalan Angkatan Udara Holloman. Pengadilan militer memvonisnya pada tahun 2012 karena telah menganiaya istri dan anak laki-lakinya, menjatuhkan hukuman penjara setahun sebelum memecatnya karena perilaku buruk.
Kelley terbukti mematahkan tengkorak anaknya yang lahir pada 2010 lalu. Menurut para pejabat penganiayaan itu dimulai kira-kira satu tahun setelah anak tersebut lahir.
Istrinya kemudian mengajukan cerai saat mantan suaminya dipenjara.
Namun ia berhasil melarikan diri dan keluar dari negara bagian Texas pada lima tahun lalu, begitu keterangan yang diperoleh media lokal dari sejumlah dokumen.
Dalam laporan orang hilang yang diajukan setelah berhasil melarikan diri, penembak itu digambarkan sebagai sosok yang berbahaya bagi dirinya sendiri dan orang lain. Pasalnya, ia telah tertangkap basah menyelundupkan senjata api ke Pangkalan Angkatan Udara Hollomon di mana dia mencoba melakukan ancaman pembunuhan untuk rantai komando.
Angkatan Udara AS menolak untuk mengkonfirmasi bahwa penembak tersebut telah melarikan diri dari institusi mental pada tahun 2012. Angkatan Udara AS mengutip peraturan privasi berdasarkan Undang-Undang Portabilitas dan Akuntabilitas Asuransi Kesehatan tahun 1996 seperti dikutip dari Independent, Rabu (8/11/2017).
Devin Kelley (26) membantai 26 orang jemaat Gereja First Baptist Church di Sutherland Springs, Texas. Ia juga melukai setidaknya 20 jemaat lainnya.
Korban serangan termuda adalah bayi berusia 18 bulan, sedangkan yang tertua berusia 77 tahun. Hampir tidak seorang pun di gereja tersebut muncul tanpa cedera akibat serangan tersebut.
Kelley ditemukan tewas di truknya yang hancur. Ia terluka setelah terlibat baku tembak dengan seorang tetangga gereja, yang telah menembaknya saat dia keluar dari gedung. Tetangga tersebut dilaporkan telah melukai Kelley, namun tampaknya tembakan tersebut berasal dari senapannya sendiri.
Kelley masuk rumah sakit jiwa saat ditempatkan di Pangkalan Angkatan Udara Holloman. Pengadilan militer memvonisnya pada tahun 2012 karena telah menganiaya istri dan anak laki-lakinya, menjatuhkan hukuman penjara setahun sebelum memecatnya karena perilaku buruk.
Kelley terbukti mematahkan tengkorak anaknya yang lahir pada 2010 lalu. Menurut para pejabat penganiayaan itu dimulai kira-kira satu tahun setelah anak tersebut lahir.
Istrinya kemudian mengajukan cerai saat mantan suaminya dipenjara.
Namun ia berhasil melarikan diri dan keluar dari negara bagian Texas pada lima tahun lalu, begitu keterangan yang diperoleh media lokal dari sejumlah dokumen.
Dalam laporan orang hilang yang diajukan setelah berhasil melarikan diri, penembak itu digambarkan sebagai sosok yang berbahaya bagi dirinya sendiri dan orang lain. Pasalnya, ia telah tertangkap basah menyelundupkan senjata api ke Pangkalan Angkatan Udara Hollomon di mana dia mencoba melakukan ancaman pembunuhan untuk rantai komando.
Angkatan Udara AS menolak untuk mengkonfirmasi bahwa penembak tersebut telah melarikan diri dari institusi mental pada tahun 2012. Angkatan Udara AS mengutip peraturan privasi berdasarkan Undang-Undang Portabilitas dan Akuntabilitas Asuransi Kesehatan tahun 1996 seperti dikutip dari Independent, Rabu (8/11/2017).
Devin Kelley (26) membantai 26 orang jemaat Gereja First Baptist Church di Sutherland Springs, Texas. Ia juga melukai setidaknya 20 jemaat lainnya.
Korban serangan termuda adalah bayi berusia 18 bulan, sedangkan yang tertua berusia 77 tahun. Hampir tidak seorang pun di gereja tersebut muncul tanpa cedera akibat serangan tersebut.
Kelley ditemukan tewas di truknya yang hancur. Ia terluka setelah terlibat baku tembak dengan seorang tetangga gereja, yang telah menembaknya saat dia keluar dari gedung. Tetangga tersebut dilaporkan telah melukai Kelley, namun tampaknya tembakan tersebut berasal dari senapannya sendiri.
Credit sindonews.com