HELSINKI
- Negara-negara Nordik sepakat untuk meningkatkan kerjasama pertahanan.
Mereka juga sepakat untuk saling menukar informasi lebih banyak terkait
pengawasan udara karena mereka khawatir dengan meningkatnya aktivitas
militer Rusia.
Negara-negara tersebut telah meningkatkan pengeluaran pertahanan dan kerja sama satu sama lain dan Organisasi Pakta Atlantik Utara (NATO) sejak Rusia mencaplok Crimea pada tahun 2014.
"Situasi ini menjadi perhatian bersama negara-negara Nordik. Kami bertujuan untuk memperkuat pertahanan nasional dan menemukan kerja sama untuk mengatasi masalah keamanan dengan lebih baik," kata Menteri Pertahanan Finlandia Jussi Niinisto dalam sebuah konferensi pers seperti dilansir dari Reuters, Selasa (7/11/2017).
Perkembangan ini mengikuti sebuah pertemuan dengan rekan-rekannya dari Swedia, Denmark dan Norwegia serta seorang perwakilan dari Islandia.
Niinisto mengatakan bahwa kesepakatan untuk menukar data pengamatan lebih banyak akan memberi kontribusi "positif terhadap kesadaran situasional" serta keselamatan penerbangan. Negara-negara Nordik telah menuduh Rusia berulang kali melanggar wilayah udara mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Negara-negara tersebut juga sepakat untuk bekerja sama dalam pengadaan barang dan mengatakan bahwa mereka berencana menggunakan seragam tempur Nordik yang sama.
"Kami melihat Rusia yang agresif yang membangun kekuatannya, memperbarui materinya, memiliki rudal baru di Kaliningrad. Itu adalah gambar baru di belahan dunia kami," kata Menteri Pertahanan Denmark Claus Hjort Frederiksen.
Kaliningrad terletak di antara Polandia dan Lithuania di Laut Baltik. Menteri lain mengatakan Rusia tidak menimbulkan ancaman saat ini.
Wilayah laut Baltik merupakan zona ketegangan yang meningkat antara Moskow dan Barat. Rusia telah meningkatkan kemampuan militernya di daerah kantong Baltik Kaliningrad dan mengkritik NATO karena memasang perisai anti-rudal di Eropa timur.
Norwegia, Denmark dan Islandia adalah anggota NATO, sementara Swedia dan Finlandia - yang memiliki perbatasan 1.340 km dengan Rusia - tetap secara militer tidak selaras.
Finlandia mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya merencanakan latihan militer berskala besar dengan Nordik, Amerika Serikat (AS) dan sekutu lainnya pada awal 2020.
Negara-negara tersebut telah meningkatkan pengeluaran pertahanan dan kerja sama satu sama lain dan Organisasi Pakta Atlantik Utara (NATO) sejak Rusia mencaplok Crimea pada tahun 2014.
"Situasi ini menjadi perhatian bersama negara-negara Nordik. Kami bertujuan untuk memperkuat pertahanan nasional dan menemukan kerja sama untuk mengatasi masalah keamanan dengan lebih baik," kata Menteri Pertahanan Finlandia Jussi Niinisto dalam sebuah konferensi pers seperti dilansir dari Reuters, Selasa (7/11/2017).
Perkembangan ini mengikuti sebuah pertemuan dengan rekan-rekannya dari Swedia, Denmark dan Norwegia serta seorang perwakilan dari Islandia.
Niinisto mengatakan bahwa kesepakatan untuk menukar data pengamatan lebih banyak akan memberi kontribusi "positif terhadap kesadaran situasional" serta keselamatan penerbangan. Negara-negara Nordik telah menuduh Rusia berulang kali melanggar wilayah udara mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Negara-negara tersebut juga sepakat untuk bekerja sama dalam pengadaan barang dan mengatakan bahwa mereka berencana menggunakan seragam tempur Nordik yang sama.
"Kami melihat Rusia yang agresif yang membangun kekuatannya, memperbarui materinya, memiliki rudal baru di Kaliningrad. Itu adalah gambar baru di belahan dunia kami," kata Menteri Pertahanan Denmark Claus Hjort Frederiksen.
Kaliningrad terletak di antara Polandia dan Lithuania di Laut Baltik. Menteri lain mengatakan Rusia tidak menimbulkan ancaman saat ini.
Wilayah laut Baltik merupakan zona ketegangan yang meningkat antara Moskow dan Barat. Rusia telah meningkatkan kemampuan militernya di daerah kantong Baltik Kaliningrad dan mengkritik NATO karena memasang perisai anti-rudal di Eropa timur.
Norwegia, Denmark dan Islandia adalah anggota NATO, sementara Swedia dan Finlandia - yang memiliki perbatasan 1.340 km dengan Rusia - tetap secara militer tidak selaras.
Finlandia mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya merencanakan latihan militer berskala besar dengan Nordik, Amerika Serikat (AS) dan sekutu lainnya pada awal 2020.
Para menteri akan bertemu di Helsinki pada hari Selasa dengan Northern Group yang mencakup Inggris, Belanda, Jerman, Polandia dan negara-negara Baltik. Menteri Pertahanan AS Jim Mattis juga akan bergabung dalam pertemuan tersebut.
Credit sindonews.com