Senin, 20 November 2017

Kapal Selam Militer Argentina dan 44 Awak Hilang Misterius


Kapal Selam Militer Argentina dan 44 Awak Hilang Misterius
Kapal selam ARA San Juan milik militer Argentina dilaporkan hilang bersama 44 awak setelah mengalami masalah komunikasi. Foto/REUTERS/Armada Argentina


BUENOS AIRES - Sebuah kapal selam militer Argentina dengan 44 awak dinyatakan hilang misterius di laut pada hari Jumat. Pihak angkatan laut meluncurkan pencarian besar-besaran.

Kapal selam ARA San Juan hilang kontak setelah diduga mengalami masalah komunikasi. Kapal itu berada di Laut Argentina selatan saat mengonfirmasi lokasi terakhirnya dua hari yang lalu.

”Kami sedang menyelidiki alasan kurangnya komunikasi,” kata juru bicara angkatan laut Argentina Enrique Balbi kepada wartawan, yang dilansir Reuters, Sabtu (18/11/2017). ”Jika ada masalah komunikasi, kapal harus muncul ke permukaan.”

Balbi mengatakan, kapal selam tersebut meninggalkan Kota Ushuaia selatan menuju Mar del Plata. Meski belum ditemukan, kapal tersebut memiliki pasokan makanan untuk beberapa hari ke depan.

Media lokal dalam laporannya menduga kepala selam itu mengalami kebakaran. Namun, Balbi menolak untuk mengomentari laporan tersebut.

”Cerita tentang kebakaran bukanlah informasi resmi, mungkin ada kesalahan teknis. Kami masih belum memiliki kontak yang pasti,” ujarnya.

Skuadron dari penjaga pantai, sebuah pesawat tempur dan helikopter berpartisipasi dalam operasi pencarian. Data keluarga semua awak terus diperbarui secara teratur.

”Tidak ada indikasi ada yang buruk terjadi pada kapal selam itu, namun baru terhenti komunikasinya,” ujar Balbi.

”Semua pusat komunikasi di sepanjang pantai Argentina telah diperintahkan untuk mendengarkan semua frekuensi transmisi yang kemungkinan akan digunakan kapal selam,” imbuh dia. 



Credit  sindonews.com

Argentina: Kapal Selam yang Hilang Coba Hubungi Pangkalan 7 Kali


Argentina: Kapal Selam yang Hilang Coba Hubungi Pangkalan 7 Kali
Kapal selam milik AL Argentina, ARA San Juan, sempat mencoba menghubungi pangkalan sebanyak tujuh kali. Foto/Istimewa


BUENOS AIRES - Awak kapal selam militer Argentina yang hilang mencoba untuk menghubungi pangkalan angkatan laut sebanyak tujuh kali. Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan Argentina.

"Panggilan itu dilakukan pada hari Sabtu ke basis yang berbeda antara pukul 10:52 pagi dan 3:42 siang dan berkisar antara empat sampai 36 detik," kata kementerian tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan. Meski begitu tidak ada koneksi komunikasi yang terjalinseperti dikutip dari CNN, Minggu (19/11/2017).

Angkatan laut mengatakan militer bekerja dengan perusahaan berbasis di Amerika Serikat (AS) yang mengkhususkan diri dalam komunikasi satelit untuk menentukan lokasi kapal selam. Kapal selam tersebut telah hilang selama lebih dari tiga hari.

Kapal selam ARA San Juan dan 44 awak kapal melakukan perjalanan melalui Samudra Atlantik dari sebuah pangkalan di kepulauan Tierra del Fuego, jauh selatan Argentina, ke pelabuhan asalnya di Mar del Plata. Kapal tersebut dijadwalkan tiba di tempat tujuan pada hari Minggu.

Kapal selam itu terakhir terlihat pada Rabu di Teluk San Jorge, beberapa ratus kilometer di lepas pantai wilayah Patagonia selatan Argentina dan hampir berada di tengah-tengah pangkalan.

Berita tentang pencarian tersebut terdengat hingga ke Vatikan. Paus Francis, seorang penduduk asli Argentina dan mantan uskup agung Buenos Aires, melayangkan doa untuk ke-44 perwira di atas kapal ARA San Juan dalam sebuah pesan yang dikeluarkan atas namanya Sabtu oleh Kardinal Pietro Parolin, sekretaris negara Vatikan.

"Paus Francis mendorong usaha untuk menemukan kapal tersebut dan meminta agar kedekatannya disampaikan kepada keluarga mereka dan otoritas militer serta sipil negara ini pada saat-saat sulit ini," bunyi pesan tersebut. 



Credit  sindonews.com



Pencarian Kapal Selam Argentina Terhambat Cuaca Buruk


Sebuah gambar bertuliskan
Sebuah gambar bertuliskan


CB, BUENOS AIRES -- Pencarian kapal selam Angkatan Laut Argentina yang hilang bersama 44 kru di dalamnya terhambat cuaca buruk. Tim dari beberapa negara mengintensifkan pencarian mereka di Laut Atlantik Selatan untuk menemukan kapal selam ARA San Juan yang hilang Rabu lalu.
Angkatan Laut AS telah mengirim kapal kedua yang dilengkapi peralatan pencari jejak khusus dan modul pencarian laut dalam untuk bergabung dalam pencarian. Kapal selam tersebut hilang sekitar 430 kilometer dari tepi pantai Argentina.

Sabtu lalu, sejumlah sinyal satelit yang diduga berasal dari kapal selam tersebut terdeteksi di dekat semenanjung Valdez. Pesawat riset NASA juga digunakan untuk mencari jejak lokasi, namun gagal.

Tim penyelamat diadang angin kencang dan gelombang tinggi. "Cuaca di daerah operasi sulit," ujar Laksamana Gabriel Gonzalez, dikutip dari BBC, Ahad (19/11).

Dia mengatakan ombak setinggi enam hingga delapan meter dengan kecepatan angin 40 knot. Menurutnya, kondisi ini akan berlangsung selama 48 jam ke depan.

Gonzalez menambahkan pencarian kapal selam diperburuk dengan sedikitnya jarak pandang. Angkatan Laut Argentina mengatakan kapal selam diesel-elektrik itu memiliki oksigen, persediaan makanan dan air selama sedikitnya dua pekan.

Saat hilang, ARA San Juan dalam perjalanan kembali dari misi rutin di Ushuaia ke pangkalan di Mar del Plata di selatan Buenos Aires. Kontak terakhir dengan komando AL pada Rabu pagi.

Kapal perusak Argentina dan dua korvet melakukan pencarian di sekitar wilayah posisi terakhir kapal selam yang diketahui di tenggara semenanjung Valdez.

Tapi sejauh ini tidak ada petunjuk tentang keberadaannya. Diperkirakan kapal selam mungkin mengalami kesulitan komunikasi yang disebabkan pemadaman listrik. Protokol Angkatan Laut memerintahkan kapal harus muncul ke permukaan jika komunikasi terputus.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Kapal Selam Coba Hubungi Kemenhan, Ada Harapan Kru Ditemukan


Kapal Selam Coba Hubungi Kemenhan, Ada Harapan Kru Ditemukan
Kapal Selam Coba Hubungi Kemenhan, Ada Harapan Kru Ditemukan. (Reuters).


BUENOS AIRES - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Argentina menyatakan kapal selam yang hilang tampaknya berupaya berkomunikasi melalui satelit. Perkembangan terbaru itu meningkatkan harapan bahwa 44 kru di kapal selam Argentina itu dapat ditemukan dalam kondisi hidup. Saat ini misi pencarian internasional sedang berlangsung di Atlantik Selatan yang sedang diterjang badai.

“Tujuh panggilan satelit yang diyakini dari kapal selam ARA San Juan terdeteksi yang menunjukkan kru berupaya menjalin kontak,” demikian pernyataan Kemhan Argentina, dikutip kantor berita Reuters.

Sinyal pada pagi dini hari dan siang itu berlangsung antara 4 dan 36 detik. Argentina sedang berupaya melacak lokasi kapal selam itu bersama perusahaan Amerika Serikat (AS) yang memiliki spesialisasi dalam komunikasi satelit.

“Komunikasi satelit itu diduga gagal karena cuaca buruk,” ungkap sumber dari Kemhan Argentina.

Belum jelas apakah jenis panggilan atau sinyal dari kapal selam itu. Kapal selam yang mengalami kerusakan di bawah laut dapat mengapungkan peralatan suar lokasi yang disebut EPIRB ke permukaan laut sehingga dapat mengirim sinyal darurat melalui satelit.

Angin kencang dan gelombang setinggi lebih dari 20 kaki di Atlantik Selatan menghalangi proses pencarian internasional terhadap kapal selam itu. Lokasi terakhir kapal selam buatan Jerman itu adalah 432 km dari pantai Argentina, pada Rabu (15/11/2017).

Angkatan Laut AS telah mengerahkan satu misi rescue laut dalam ke Argentina dari California untuk mendukung upaya pencarian tersebut.

AS memiliki kendaraan yang dapat dioperasikan dari jarak jauh dan dua kapal yang mampu menyelamatkan orang dari kapal selam yang kandas di bawah laut. Misi penyelamatan itu akan tiba ke lokasi pencarian dalam beberapa hari mendatang. Sejumlah negara, dari Cile hingga Afrika Selatan, menawarkan bantuan dalam proses pencarian tersebut.

Sejumlah kapal dan pesawat Argentina juga dikerahkan ke laut bagian selatan untuk mendukung upaya pencarian. Meski begitu, badai menghalangi jarak pandang dan pergerakan tim penyelamat dilokasi pencarian. Tidak hanya itu, warna dan desain kapal selam dibuat untuk tujuan kamuflase agar kapal selam itu sulit terlihat saat berada dipermukaan.




Credit  sindonews.com