Kamis, 02 November 2017

Indonesia-Timur tengah tekan Israel atas Palestina


Indonesia-Timur tengah tekan Israel atas Palestina
Dokumentasi warga Palestina berjalan melalui pos pemeriksaan Israel Qalandia untuk mengikuti solat Jumat di bulan puasa Ramadhan di mesjid al-Aqsa Yerusalem, di dekat kota Ramallah Tepi Barat, Jumat (2/6/2017). (REUTERS/Mohamad Torokman)



Jakarta (CB) - Hubungan baik Indonesia dengan negara-negara Arab dan berpenduduk mayoritas Muslim di seluruh dunia serta Amerika Serikat merupakan modal utama dalam meningkatkan tekanan internasional terhadap pendudukan Israel atas Palestina, kata Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, di Jakarta, Rabu.

"Indonesia bersama 55 negara Arab dan negara mayoritas Muslim menghadiri KTT Arab Islam Amerika, di Riyadh, Arab Saudi pada 21 Mei 2017. Sebagai negera berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Presiden Joko Widodo menjadi satu dari lima pemimpin dunia yang berbicara pada forum itu untuk menyampaikan pesan perdamaian," jelas dia, pada seminar Peringatan 50 Tahun Pendudukan Wilayah Palestina.

Dia menjelaskan, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. "Sehingga sulit untuk melakukan lobi secara berhadapan antara Indonesia dan Israel dalam hal ini," ujarnya.

Karenanya, kata dia, Indonesia dapat menggunakan pengaruhnya pada forum KTT itu untuk mengajak negara-negara Arab dan berpenduduk mayoritas Muslim di seluruh dunia serta Amerika Serikat guna menghentikan pelanggaran HAM pada pertemuan berikutnya.

Selama pendudukan Israel hak-hak dasar warga Palestina sangat dibatasi, termasuk hak untuk mendapatkan pekerjaan, melanjutkan pendidikan, melakukan perjalanan ke luar negeri, mengunjungi keluarga, dan mengakses lahan yang mereka miliki. Bahkan warga Palestina sulit mendapatkan penerangan dan air sejak pendudukan Israel dimulai pada Juni 1967.

Menurut dia, Indonesia juga harus memastikan bahwa forum tersebut berkelanjutan dan terus membawa agenda HAM pada pertemuan-pertemuan berikutnya.

"Salah satu yang bisa diserukan oleh Indonesia adalah mengajak 55 negara Arab dan negara berpenduduk mayoritas Muslim serta Amerika Serikat untuk menutup pasar mereka bagi barang-barang yang diproduksi di wilayah Palestina yang diduduki Isreal atau OPT (Occupied Palestinian Territories)," kata dia.

Dalam kurun waktu 50 tahun pendudukan Israel atas Palestina, 600.000 warga Israel telah menduduki wilayah Palestina, 100.000 hektar tanah milik warga Palestina dirampas oleh Israel, 50.000 rumah dan bangunan miliki warga Palestina dihancurkan oleh Israel, dan setiap hari 4,9 juta warga Palestina dibatasi geraknya oleh Israel.

Seminar internasional peringatan 50 tahun pendudukan Israel atas Palestina ini diselenggarakan Amnesty International Indonesia bekerja sama dengan Sekolah Kajian Strategis dan Global Universitas Indonesia.




Credit  antaranews.com