CB, BEIJING -- Sebuah citra satelit baru-baru
ini memperlihatkan Cina secara diam-diam melakukan lebih banyak
pembangunan dan reklamasi di Laut Cina Selatan. Hal ini mengindikasikan
Beijing akan segera memperkuat klaimnya atas wilayah perairan strategis
tersebut.
Dengan perhatian global yang terfokus pada ketegangan di
Semenanjung Korea serta Kongres Partai Komunis Cina belum lama ini,
persengketaan di Laut Cina Selatan tak mendapatkan ruang pemberitaan
dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini menjadi keuntungan bagi Cina
untuk mengembangkan proyeknya di Laut Cina Selatan.
Citra satelit baru-baru ini menunjukkan Cina terus
membangun fasilitas di pulau North dan Tree di pulau Paracel yang
diperebutkan. Jalur perdagangan strategis yang melintasi pulau-pulau
tersebut akan tetap menjadi pemicu utama perselisihan global di Laut
Cina Selatan.
Meningkatnya proyek pembangunan di Laut Cina Selatan
sebelumnya telah disinggung oleh Presiden Cina Xi Jinping dalam Kongres
Partai Komunis Cina beberapa waktu lalu. "Konstruksi di pulau dan batuan
karang di Laut Cina Selatan telah mengalami kemajuan yang mantap," ujar
Xi saat itu.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Cina Ren Guoqiang
menegaskan pulau-pulau yang telah dibangun di Laut Cina Selatan, tak
terbantahkan masuk dalam teritorial negaranya. Oleh sebab itu, ia
berpendapat tak benar jika ada pihak yang menuding Cina tengah melakukan
ekspansi militer dengan membangun pulau-pulau serta fasilitasnya di
sana.
"Anda tidak bisa mengatakan pembangunan di pulau dan
terumbu karang di Laut Cina Selatan serta pembangunan fasilitas
pertahanan yang diperlukan di sana merupakan sebuah ekspansi penyebaran
militer," kata Guoqiang.
"Kami percaya saat ini situasi di Laut Cina Selatan pada
umumnya baik. Dan semua pihak yang terkait harus bekerja sama untuk
melindungi perdamaian dan stabilitas di sana," ujar Guoqiang.
Amerika Serikat (AS) tetap mengkhawatirkan ketegangan
yang memayungi proyek reklamasi serta pembangunan fasilitas militer Cina
di Laut Cina Selatan. Terlebih lagi dengan adanya beberapa pihak yang
hendak menggunakan taktik pemaksaan untuk mengukuhkan klaimnya atas
wilayah perairan tersebut.
"Kami secara konsisten meminta Cina, juga penggugat
lainnya, untuk menahan diri dari reklamasi lebih lanjut, pembangunan
fasilitas baru, militerisasi fitur yang dipersengketakan," kata juru
bicara Departemen Luar Negeri AS Michael Cavey.
Credit REPUBLIKA.CO.ID