Jumat, 28 Juli 2017

Misteri Antariksa: Benarkah Manusia Berasal dari Galaksi Lain?


Misteri Antariksa: Benarkah Manusia Berasal dari Galaksi Lain?
Supernova yang dijuluki SN 1979C . (AP Photo/NASA)


CB, Illinois - Ada fakta baru yang menarik soal misteri antariksa dan kehidupan: manusia mulanya bukan berasal dari bumi. Setidaknya begitu yang diungkap tim ilmuwan dari Center for Interdiscplinary Exploration and Research in Astrophysics (CIERA) Northwestern University, Ilinois, Amerika Serikat.

Mereka melakukan pemodelan komputer yang berusaha mengungkap bagaimana unsur atau bahan yang ada di sekitar manusia bisa hadir di Galaksi Bima Sakti. Hasil studi berjudul "Low-redshift Lyman limit systems as diagnostics of cosmological inflows and outflows" ini dimuat dalam jurnal Monthly Notice Astrophysics edisi 21 April 2017.



Dalam jurnal, tim menjelaskan, bahwa ledakan supernova besar purba menyebabkan sejumlah besar unsur galaksi lain datang ke Bima Sakti. Material tersebut dibawa angin galaksi yang sangat kuat.

"Bisa dibilang, kita memiliki unsur dari galaksi lain," kata Daniel Anglés-Alcázar, anggota tim, seperti dilansir laman berita The Independent, Kamis 27 Juli 2017.



Temuan ini jelas akan mengubah persepsi para ilmuwan tentang pembentukan galaksi. "Konsekuensinya termasuk anggapan bahwa atom bumi dan tata surya bisa saja berasal dari galaksi yang jaraknya sejuta tahun cahaya," anggota tim, Faucher-Giguère, menambahkan, seperti dikutip dari laman berita New Scientist.

Dalam studi ini tim mengembangkan model rincian alam semesta pada masa awal Big Bang. Lalu, tim mensimulasikannya dengan menggunakan komputer hingga masa modern.



Unsur yang baru berpindah tersebut kemudian membentuk gas, bintang, yang akhirnya menjadi unsur kehidupan di Galaksi Bima Sakti. Menurut tim, masa awal alam semesta diduga berisi gas yang seragam. Dengan mempelajari dinamika tersebut, tim percaya bisa terungkap proses pembentukan galaksi.




Credit  TEMPO.CO