MOSKOW
- Rusia mengerahkan polisi militernya di daerah Ghouta Timur di timur
Damaskus. Pengerahan itu untuk mencoba menerapkan zona deeskalasi dimana
mereka mengatakan setuju dengan pihak oposisi Suriah.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, militer Suriah mengumumkan penghentian permusuhan di wilayah yang dikuasai oleh pejuang di dekat Ibu Kota.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa polisi militer telah mendirikan dua pos pemeriksaan dan empat pos pengamatan di daerah tersebut.
Pernyataan yang sama juga mengatakan polisi militer juga telah dikerahkan untuk mencoba menerapkan zona de-eskalasi yang berbeda di barat daya Suriah pada hari Jumat dan Sabtu. Pernyataan itu mengatakan dua pos pemeriksaan dan 10 pos pemeriksaan telah didirikan di sana.
"Dengan demikian, berkat tindakan yang diambil oleh Federasi Rusia, kami telah berhasil menghentikan tindakan militer di dua wilayah paling penting di Suriah," kata Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip dari Reuters, Selasa (25/7/2017).
"Pembicaraan untuk menciptakan zona de-eskalasi baru di provinsi Idlib terus berlanjut," demikian bunyi pernyataan itu.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, militer Suriah mengumumkan penghentian permusuhan di wilayah yang dikuasai oleh pejuang di dekat Ibu Kota.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa polisi militer telah mendirikan dua pos pemeriksaan dan empat pos pengamatan di daerah tersebut.
Pernyataan yang sama juga mengatakan polisi militer juga telah dikerahkan untuk mencoba menerapkan zona de-eskalasi yang berbeda di barat daya Suriah pada hari Jumat dan Sabtu. Pernyataan itu mengatakan dua pos pemeriksaan dan 10 pos pemeriksaan telah didirikan di sana.
"Dengan demikian, berkat tindakan yang diambil oleh Federasi Rusia, kami telah berhasil menghentikan tindakan militer di dua wilayah paling penting di Suriah," kata Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip dari Reuters, Selasa (25/7/2017).
"Pembicaraan untuk menciptakan zona de-eskalasi baru di provinsi Idlib terus berlanjut," demikian bunyi pernyataan itu.
Credit sindonews.com