Taksi terbang akan
hadir di Moskow pada 2018. Ia dapat lepas landas dan mendarat secara
vertikal dan mampu mengangkut 2 – 4 orang.
Perusahaan start-up Rusia,
Bartini, memamerkan contoh taksi terbang mereka pada 19 Juli di Pameran
Aviasi dan Kedirgantaraan Nasional MAKS 2017.
Sumber: Press photo
Perusahaan start-up Rusia, Bartini, memamerkan contoh taksi terbang mereka pada 19 Juli di Pameran Aviasi dan Kedirgantaraan Nasional MAKS 2017. Mereka mengatakan, taksi itu mungkin akan menggunakan platform blockchain (sistem pencatatan transaksi finansial terintegrasi) untuk pasar aviasi masyarakat perkotaan. Platform itu sedang dikembangkan oleh konsorsium Blockchain Aero. Mobil Bartini akan menjadi yang pertama menggunakan platform ini.
Mobil terbang Bartini. Sumber: Press photo
Mobil terbang Bartini dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal, menurut rilis pers perusahaan. Mobil ini mampu mengangkut 2 – 4 orang dan per unitnya dibanderol 100 – 200 ribu dolar AS (1,33 – 2,66 miliar rupiah). Proyek ini telah sesuai dengan persyaratan teknis dari Uber Elevate and Advanced Program.
Perusahaan Rusia lainnya, ATM Freight Drones, berjanji untuk memamerkan taksi terbang otomatis tahun depan di Moskow setelah peraturan terkait disahkan.
“Kami telah mengajukan supaya peraturan yang ada saat ini diamandemen sehingga pesawat tak berawak (UAV) dapat digunakan untuk transportasi barang dan penumpang,” ujar Alexander Atamanov selaku pimpinan ATM Freight Drones, seperti yang diberitakan TASS. “Pemerintah sudah menyetujui, tapi keputusan akhirnya ada di otoritas federal. Jika kami mampu merealisasikan taksi terbang ini, Moskow akan menjadi salah satu ibu kota paling inovatif di dunia. Jika prosesnya cepat, saya rasa peraturannya akan disahkan dalam satu tahun.”
Menurutnya, akan ada “transportasi yang terbang 10 – 15 meter di atas tanah, jembatan layang, jalan bawah tanah, sungai, dan rel kereta api.”
Bebas Macet
Untuk permulaan, taksi terbang akan berfungsi untuk perjalanan dekat, dan orang-orang dapat memesan jasanya melalui aplikasi telepon genggam, menurut Atamanov.“Orang-orang tidak perlu bermacet-macetan di jalan raya dan tidak akan ada lampu lalu lintas. Ia akan lebih cepat berpuluh-puluh kali lipat dibanding transportasi darat.”
Credit indonesia.rbth.com