TEL AVIV - Mantan
Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni, mengatakan, ia khawatir Israel
berada di ambang pertempuran dengan dunia Muslim. Pernyataan Livni
muncul di tengah ketegangan terbaru antara Israel dan Palestina di
komplek al-Aqsa, yang memancing kecaman serius dari dunia Muslim.
"Israel satu langkah menjauh untuk mengubah konfliknya melawan orang-orang Palestina, dan menjadi peristiwa negara Muslim melawan negara Israel," kata Livni dalam sebuah wawancara dengan media Israel.
Livini, seperti dilansir Spunnik pada Senin (24/7), kemudian mengatakan, ia yakin pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu harus bersikap tegas dan mencegah agar skenario semacam itu tidak muncul.
Menurut data Bulan Sabit Merah Palestina, lebih dari 900 warga Palestina telah terluka akibat tindakan keras pasukan Israel dalam 10 hari terakhir di kompleks Masjid al-Aqsa.
Rumah sakit di Palestina yang sudah kewalahan menampung pasien, khawatir akan terus kebanjiran pasien korban luka dan jiwa, jika ketegangan terus terjadi di kompleks situs suci di Yerusalem Timur tersebut.
Bentrokan antara warga Palestina dengan pasukan Israel dipicu penutupan kompleks Masjid Al-Aqsa oleh pasukan keamanan Israel, setelah tiga penyerang bersenjata menewaskan dua polisi Israel.
Pihak keamanan Israel membuka kompleks masjid itu dua hari kemudian, namun dengan memasang detektor logam di pintu masuk kompleks situs suci. Kebijakan tersebut membuat bentrokan terus berlanjut.
"Israel satu langkah menjauh untuk mengubah konfliknya melawan orang-orang Palestina, dan menjadi peristiwa negara Muslim melawan negara Israel," kata Livni dalam sebuah wawancara dengan media Israel.
Livini, seperti dilansir Spunnik pada Senin (24/7), kemudian mengatakan, ia yakin pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu harus bersikap tegas dan mencegah agar skenario semacam itu tidak muncul.
Menurut data Bulan Sabit Merah Palestina, lebih dari 900 warga Palestina telah terluka akibat tindakan keras pasukan Israel dalam 10 hari terakhir di kompleks Masjid al-Aqsa.
Rumah sakit di Palestina yang sudah kewalahan menampung pasien, khawatir akan terus kebanjiran pasien korban luka dan jiwa, jika ketegangan terus terjadi di kompleks situs suci di Yerusalem Timur tersebut.
Bentrokan antara warga Palestina dengan pasukan Israel dipicu penutupan kompleks Masjid Al-Aqsa oleh pasukan keamanan Israel, setelah tiga penyerang bersenjata menewaskan dua polisi Israel.
Pihak keamanan Israel membuka kompleks masjid itu dua hari kemudian, namun dengan memasang detektor logam di pintu masuk kompleks situs suci. Kebijakan tersebut membuat bentrokan terus berlanjut.
Credit sindonews.com