Kapal perang destroyer USS Zumwalt
diluncurkan dari galangan Bath Iron Works di Sungai Kennebec, Bath,
Maine, pada 8 Desember 2015. Kelas Zumwalt merupakan destroyer terbesar
yang pernah dibuat untuk Angkatan Laut Amerika Serikat. USS Zumwalt akan
menjalani uji coba laut sebelum bergabung dengan angkatan laut negara
adidaya tersebut. AP/Robert F. Bukaty
USS Zumwalt mempunyai bentuk lambung
yang tidak umum. Bentuk ini untuk menghadapi gempuran ombak. Bentuk
sudut untuk meminimalkan tanda tangan radar, sensor, suara, dan infra
red. Meskipun ukurannya sangat besar, USS Zumwalt memiliki tanda tangan
radar seperti kapal nelayan, sehingga musuh akan mengganggap USS
Zumwalt sebagai kapal nelayan. AP/Robert F. Bukaty
USS Zumwalt dibangun oleh galangan
Northrop's Ingalls di Pascagoula, Mississippi dan galangan General
Dynamics' Bath Iron Works di Bath, Maine. Destroyer yang memiliki
panjang 186 m, lebar 24,6 m, dan bobot 15.000 ton ini diawaki oleh 142
kru, lebih sedikit dari destroyer generasi sebelumnya, kelas Spruance
yang diawaki oleh 330 kru, atau frigate Oliver Hazard Perry yang diawaki
200 kru. AP/Robert F. Bukaty
USS Zumwalt memiliki sistem peluncur
vertikal (VLS) yang berbeda dengan kapal perang lain. Umumnya VLS kapal
diletakan di tengah, namun pada USS Zumwalt VLS terletak di sekeliling
kapal atau peripheral vertical launch system (PVLS), atas usulan
Northrop Grumman. USS Zumwalt kemudian menggunakan advanced vertical
launch system (AVLS) berbasis PVLS yang dikembangkan oleh BAE Systems
Land & Armaments dan Raytheon. AP/Robert F. Bukaty
USS Zumwalt menggunakan sistem
tempur total ship computing environment (TSCE) buatan Raytheon,
perangkat lunak standard dan perangkat keras commercial-off-the-shelf
(COTS). General Dynamics bertanggung jkawab terhadap common enterprise
display system (CEDS). Perangkat radar menggunakan radar dual band untuk
horison dan radar pencari volume (VSR) S-Band buatan Lockheed Martin
yang terintegrasi dengan radar multifungsi AN/SPY-3 yang dikembangkan
Raytheon. AN/SPY-3 adalah X-band active phased-array radar untuk
mendeteksi rudal jelajah yang terbang rendah. AP/Robert F. Bukaty
USS Zumwalt akan dipersenjatai
dengan rudal Tomahawk TLAM, rudal SM-3, dan pengembangan rudal Sea
Sparrow untuk pertahanan udara. Meriam akan menggunakan Mk 110 57mm
dengan 220 putaran dan menjangkau target sejauh 14 km. Raytheon IDS akan
memasok peralatan elektro-optik/inframerah yang memiliki lima sensor
untuk mengawasi 360 derajat dan mengontrol penembakan. defense-arab.com
Credit Tempo.co