Rabu, 11 November 2015

Gara-gara Anggur, Jamuan Makan Malam Presiden Perancis dan Iran Batal


ATTA KENARE / AFP Presiden Iran Hassan Rouhani.



PARIS, CB - Anggur, boleh jadi merupakan salah satu bahan paling penting dalam tradisi kuliner Perancis.

Anggur pula yang menjadi salah satu produk paling ternama negeri yang dipimpin Francois Hollande itu.

Sehingga, ketika Presiden Iran Hassan Rouhani meminta agar anggur ternama seperti Burgundy dan Bordeaux "disingkirkan" saat kunjungan resminya ke Paris, maka Istana Elysee dengan tegas menolak permintaan itu.

Hassan Rouhani akan menyambangi Eropa pada 14 November mendatang sebagai bagian kunjungan kerja selama empat hari ke Perancis dan Italia.

Perjalanan kerja ini menjadikan Rouhani sebagai Presiden Iran pertama yang berkunjung ke Eropa dalam satu dekade terakhir.

Rouhani dijadwalkan menghadiri jamuan makan malam kenegaraan bersama Presiden Hollande di istana kepresidenan pada 17 November mendatang.

Namun, acara jamuan makan malam itu terancam batal setelah pihak rumah tangga Istana Elysee menolak permintaan Iran terkait menu makanan halal dan tanpa anggur.

Padahal, dalam acara makan malam diplomatik itu, Rouhani dan Hollande seharusnya membicarakan masalah kesepakatan nuklir Iran yang baru saja tercapai dan perkembangan perang di Suriah.

"Jamuan makan malam sudah direncanakan namun batal," kata seorang sumber yang terlibat dalam masalah hubungan Iran-Perancis kepada situs radio RTL.

Dia menambahkan, dengan batalnya jamuan makan malam itu, maka kedua pemimpin juga kehilangan sebuah momen diplomatik yang sangat berharga.

Dalam upaya mendinginkan masalah ini, pemerintah Perancis menawarkan sebuah pertemuan di saat sarapan pagi.

Namun, tawaran ini ditolak Iran karena menganggap jamuan di saat sarapan pagi "terlalu murah".

Merasa terganggu dengan keributan terkait jamuan makan malam itu, para penasihat Presiden Hollande, seperti dikutip harian Le Monde, insiden ini sangat "tak masuk akal".

"Program ini belum final," ujar seorang sumber yang dekat dengan Presiden Hollande.

Sumber itu menambahkan, sebuah delegasi dijadwalkan terbang ke Iran untuk memastikan rincian final soal perjalanan Presiden Rouhani.

Sumber itu mengatakan, pertemuan kedua pemimpin adalah bagian dari sebuah kunjungan kerja, yang secara protokol jauh lebih "fleksibel".

"Anda tak perlu menghadiri sebuah jamuan makan malam dalam sebuah kunjungan kerja kenegaraan," tambah sumber tersebut.

Ini bukan kali pertama Iran dan Perancis direpotkan oleh masalah anggur.

Pada 1999, Mohamed Khatami, presiden Iran pertama yang mengunjungi Perancis, membatalkan kunjungannya setelah pemerintah Perancis menolak menyingkirkan minuman beralkohol dalam daftar menu jamuan kenegaraan.

Kunjungan itu dijadwalkan ulang enam bulan sesudahnya setelah Presiden Jacques Chirac mengundang Khatami untuk minum teh.


Credit  KOMPAS.com