Wakil Ketua I DPRD Natuna, Hadi Candra menjelaskan, Natuna merupakan wilayah perbatasan yang langsung berbatasan dengan berbagai negara seperti Cina, Vietnam, Thailand, Malaysia dan lain sebagainya.
Selain itu Natuna juga merupakan bagian wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia Satu (ALKI 1) yang sangat ramai dilintasi oleh armada baik dalam maupun luar negeri.
Sehingga saat ini Cina masih kukuh mengakui wilayah Natuna merupakan wilayah di mana mereka masih boleh beraktivitas. "Ada beberapa fakta yang semestinya menjadi perhatian pemerintah di Natuna," kata Hadi Candra, di Gedung Paripurna DPRD Natuna, Senin 4 Mei 2015.
"Cina hingga saat ini masih mengakui Natuna sebagai kawasan mereka, boleh melakukan aktifitas laut seperti mengambil isi lautnya," imbuhnya.
Ditegaskannya Cina tidak mengklaim wilayah Natuna sebagai wilayah mereka akan tetapi Cina mengakuinya secara tradisional fishing, di mana mereka boleh melakukan segala aktivitas perikanan di lautnya.
Pengakuan ini masih terjadi hingga saat ini. Hal itu terbukti dari sikap negeri Tiongkok itu saat mengamankan nelayan mereka yang tengah memancing ikan di Natuna.
"Pengakuan itu masih terjadi hingga saat ini. Buktinya nelayan Cina kalau memancing di Laut Natuna mereka dikawal dengan kapal perang negaranya. Sehingga pasukan keamanan dari PSDKP tidak berdaya menghadapi mereka. Kejadian itu terjadi beberapa waktu lalu," kata politikus Partai Golkar ini.
Akibat aksi tersebut kata Hadi Candra, nelayan Natuna tidak nyaman saat melaut lantaran takut berjumpa dengan nelayan asing yang dikawal dengan kapal perang Cina.
Dengan demikian kata Candra, tidak berlebihan jika Natuna meminta kepada pusat agar membangun sistem keamanan yang kuat di Natuna terutama sekali keamanan lautnya.
"Kami berharap keamanan laut kita dapat diperkuat di Natuna bila perlu TNI AL bangun Markas di Natuna sebagai kekuatan keamanan wilayah NKRI," harap mantan Ketua DPRD Natuna ini.
Menanggapi hal itu, Komandan Lanal Ranai, Kolonel Laut (P) Arif Badrudin mengaku pihaknya sudah melakukan berbagai analisa terkait penguatan pengamanan wilayah Natuna dan sudah diajukan ke pusat. Selain itu TNI AL secara rutin menggelar operasi pengamanan di laut Kepulauan Natuna dan Anambas.
"Terkait penguatan sistem keamanan laut, hasil analisanya sudah kita ajukan ke pusat. Dan saat ini kita (TNI-AL) rutin menggelar patroli dan operasi laut di Natuna, saat ini ada dua KRI yang sedang beroperasi di Natuna yakni KRI Sutedi Senoputra (SSA) dan KRI Silar Papare," ucapnya.
Selain itu, Kolonel Arif menjamin saat ini laut Natuna cukup aman dan nelayan Natuna sudah mulai nyaman melakukan aktifitas lautnya.
"Alhamdulillah saat ini nelayan kita sudah tidak khawatir lagi dengan ancaman asing di laut. Saya sudah bertanya kepada sejumlah nelayan, mereka mengaku nyaman sekarang. Semoga saja tetap aman," tutupnya.
Credit SINDOnews