Sejak pekan lalu tercatat setidaknya
1.700 imigran Rohingya dan Bangladesh terdampar di beberapa kabupaten di
Aceh. (Reuters/Darren Whiteside)
Janji akan pemberian dana bantuan ini dilontarkan oleh Emir Qatar Sheikh Tamim saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi di Doha pada Kamis (28/5). Dalam pertemuan tersebut, Retno memaparkan upaya Indonesia dan Malaysia dalam menghadapi masalah pengungsi dari Myanmar dan Bangladesh.
Mengutip kantor berita Qatar, QNA, Tamim menyatakan akan membantu Indonesia dan menyumbangkan bantuan senilai US$50 juta atau sekitar Rp658 miliar kepada pemerintah Indonesia untuk membantu biaya penampungan ribuan imigran Rohingya.
Bantuan yang akan diberikan Qatar ini menyusul tindakan serupa dari Organisasi Migran Internasional, IOM, yang telah berjanji memberikan US$26 juta atau sekitar 342 miliar untuk membantu negara-negara Asia Tenggara menanggulangi eksodus imigran dari Myanmar dan Bangladesh.
Sekitar 1.1 juta warga Rohingya di Myanmar tidak mempunyai kewarganegaraan dan hidup dalam kondisi terdiskriminasi. Hampir 140 ribu orang mengungsi dalam bentrokan mematikan dengan umat Buddha di negara bagian barat Rakhine pada 2012.
Lebih dari 3.500 imigran Rohingya dan Bangladesh yang terdampar di Indonesia dan Malaysia. Di Indonesia sendiri, sejak pekan lalu tercatat setidaknya 1.700 imigran terdampar di beberapa kabupaten di Aceh.
Sejak pekan lalu, Indonesia dan Malaysia sepakat menawarkan tempat penampungan sementara selama satu tahun kepada ribuan imigran Myanmar dan Bangladesh yang masih terkatung-katung di lautan lepas, sembari mengupayakan repatriasi atau pemulangan kembali para imigran ke negara asal.
Sementara, Thailand menyatakan tidak akan menampung imigran dan hanya akan menyalurkan bantuan di laut. Meski begitu, Thailand tidak akan mendorong mereka ke luar perairan Thailand seperti sebelumnya.
Pekan lalu, Malaysia menemukan puluhan kamp rahasia yang diduga merupakan tempat penahanan korban perdagangan manusia di tengah hutan di daerah Wang Kelian, kota yang berbatasan dengan Thailand. Dalam kamp tersebut ditemukan 139 kuburan massal berisi jenazah pengungsi yang telah membusuk.
Sementara awal bulan lalu, pemerintah Thailand menemukan tujuh kamp perdagangan manusia yang berisi puluhan jasad terduga imigran Rohingya di provinsi Songkhla yang berbatasan dengan Malaysia. Kamp di Malaysia dan Thailand tersebut diduga saling berkaitan.
Credit CNN Indonesia