Kamis, 28 Mei 2015

Militer AS Akui Tak Sengaja Kirim Antraks ke Lab 9 Negara Bagian


Militer AS Akui Tak Sengaja Kirim Antraks ke Lab 9 Negara Bagian Ilustrasi 
 
Washington (CB) - Militer Amerika Serikat mengakui tak sengaja mengirim sampel antraks yang masih aktif ke sejumlah laboratorium di 9 negara bagian AS dan satu laboratorium pangkalan udara AS di Korea Selatan. Dampaknya, empat pekerja di AS harus menjalani perawatan medis di rumah sakit sebagai pencegahan.

Sampel tersebut telah diradiasi pada Maret 2014 lalu di laboratorium militer di Utah AS, dan dinyatakan telah tidak aktif atau mati. Namun pada Jumat (22/5) lalu, sebuah perusahaan swasta di Maryland melaporkan kepada otoritas AS bahwa sampel yang diterimanya masih aktif.

Laporan ini lantas memicu peninjauan besar-besaran terhadap seluruh material yang dikirimkan ke beberapa laboratorium lainnya. Demikian seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (28/5/2015).

Seorang pejabat pertahanan AS menyebut, sampel-sampel yang sama telah dikirimkan ke sejumlah laboratorium pemerintah maupun komersial di 9 negara bagian AS dan juga ke pangkalan militer AS di Korsel. Sembilan negara bagian itu antara lain Maryland, Texas, Wisconsin, Delaware, New Jersey, Tennessee, New York, California dan Virginia.

Semua laboratorium itu menerima sampel-sampel yang diradiasi di Dugway Proving Ground di Utah pada 2014 lalu. Pentagon menyebut, sampel antraks yang seharusnya tidak aktif itu digunakan dalam pengujian lapangan untuk mengidentifikasi ancaman biologi yang muncul.

Laporan terbaru menyebut, empat orang dari tiga perusahaan berbeda yang telah bekerja dengan sampel antraks aktif tersebut, diminta menjalani peawatan medis sebagai pencegahan. Mereka berasal dari negara bagian Delaware, Texas, dan Wisconsin. Namun Pentagon menyatakan tidak ada ancaman yang muncul bagi kesehatan publik akibat insiden ini.

"Tidak ada risiko yang berpotensi mengancam masyarakat umum, dan tidak ada dugaan kasus maupun kasus yang pasti soal terinfeksi antraks terhadap para pekerja laboratorium," ucap juru bicara Pentagon, Kolonel Steven Warren.

Sejauh ini, informasi mengenai bagaimana kesalahan ini bisa terjadi dan ada berapa laboratorium yang terpapar, masih belum jelas. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang dibantu oleh Departemen Pertahanan AS tengah menyelidiki insiden ini secara mendalam dan menyeluruh.

Ketika bakteri antraks menyebar via udara, maka akan memicu penyakit mematikan yang disebut penghirupan antraks. Kasus seperti ini terjadi di AS pada tahun 2001 lalu, ketika antraks dikirimkan melalui surat pos kepada pemerintah dan media yang menjadi sasaran, dan menewaskan 5 orang.



Credit  Detiknews.com


22 Tentara AS di Pangkalan Militer Korsel Diduga Terpapar Antraks


22 Tentara AS di Pangkalan Militer Korsel Diduga Terpapar Antraks Ilustrasi 
 
 
Seoul (CB) - Sedikitnya 22 tentara Amerika Serikat yang ditugaskan di Korea Selatan diduga terpapar antraks. Hal ini terjadi setelah militer AS secara tidak sengaja mengirimkan sampel antraks ke sejumlah laboratorium termasuk pangkalan militer AS di Korsel.

Dalam pernyataannya dari Pangkalan Udara Osan, seperti dilansir AFP, Kamis (28/5/2015) militer AS menyatakan tidak ada risiko penyebaran antraks ke publik. Peringatan telah dikeluarkan setelah diketahui bahwa bakteri yang digunakan dalam pelatihan mungkin dalam keadaan aktif.

"Sekitar 22 personel mungkin telah terpapar selama pelatihan," demikian pernyataan militer AS di Korsel, sembari menambahkan bahwa belum ada tentara yang secara nyata menunjukkan gejala tertular antraks.

Pelatihan yang dimaksud ialah pelatihan militer untuk menangkal ancaman biologi yang melibatkan bakteri atau virus berbahaya, yang bisa mengancam nyawa manusia. Dijelaskan bahwa sampel antraks itu digunakan di laboratorium lingkungan di salah satu fasilitas yang ada di kompleks pangkalan militer Korsel.

"Tim zat berbahaya segera menutup fasilitas tersebut, melakukan dekontaminasi ... dan menghancurkan zat tersebut," imbuh pernyataan tersebut.

Pangkalan Udara Osan yang terletak di lokasi sejauh 105 kilometer dari Seoul, menjadi 'rumah' bagi pasukan 51st Fighter Wing dari AS. Fasilitas itu menampung hingga 28.500 personel militer AS yang ditugaskan di Korsel.


 Credit  detikNews