Kamis, 28 Mei 2015

MUI: Suara Menggema di Langit Eropa Bukan Sangkakala

MUI: Suara Menggema di Langit Eropa Bukan SangkakalaTaufik Ismail/Tribunnews.com
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis (berbaju cokelat) di Depok Jawa Barat, Sabtu (30/8/2014). 
CB, JAKARTA - Suara yang terdengar di langit Eropa dan Amerika belakangan ini hanya lah fenomena alam semata, bukan sangkala seperti dipersepsikan banyak orang.

Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia Cholil Nafis menjelaskan, sangkalala (al shur) yang ditiup Malaikat Israfil menandakan kiamat, pasti terdengar ke seluruh jagat raya.

"Sehingga makhluk di alam raya ini mati kecuali pilihan Allah. Nah, pada tiupan sangkakala kedua oleh Israfil akan membuat semua makhluk hidup dalam penantian putusan amal, apakah beruntung atau celaka ya (Az Zumar: 68)," terang Cholil di Jakarta, Kamis (28/5/2015).

Menurut dia, sangkakala itu besar sekali. Tanda garis di tengahnya seluas langit dan bumi. Ada empat pintu di dalamnya dari arah barat dan timur, juga pintu atas langit ke tujuh dan langit paling bawah.
"Seluruh ruh makhluk yang berjumlah tujuh jenis itu berada dalam sangkakala. Sangkakala itu sedang di mulut Israfil yang matanya selalu melihat ke 'Arasy menunggu perintah dari Allah SWT," katanya lagi.
Menanggapi fenomena suara yang bergema di langit di sejumlah benua, kata Cholil, hanya benturan alam yang mulai bergeser karena banyak perusakan alam. "Maka kita harus menjaga alam yang mulai tua ini juga mempersiapkan diri untuk kematian," imbuhnya.


Credit  TRIBUNNEWS.COM