Suara aneh terdengar dari langit (Dok.www.gps.gov)
Diketahui sejumlah negara di Kanada, Australia, Jerman dan Amerika Serikat mendengar suara tersebut. Bahkan beberapa di antaranya merekam menggunakan kamera ponsel dan mengunggahnya ke YouTube.
Salah satu warga yang mendengar suara dari langit tersebut adalah Kimberly Wookey yang merekam suara misterius tersebut dan mengunggahnya ke situs jejaring sosial.
Dalam entri lain, tanggal 29 Agustus 2013, Wookey mengaku ia dibangunkan oleh suara keras, yang diketahui ia telah mendengar sebelumnya. Dia berkata bahwa dia pergi untuk melihat anaknya yang juga ketakutan oleh suara.
Wookey menambahkan bahwa dia tidak percaya bahwa peristiwa memiliki hubungan dengan agama, atau bahwa suara bisa berasal dari alien, kereta atau konstruksi. Dia, bagaimanapun, percaya bahwa peristiwa tersebut terjadi karena fenomena geofisika yang bisa dijelaskan dengan pendekatan ilmiah.
Sementara itu Aaron Traylor, warga Montana, mengatakan bahwa telah menderita mimpi buruk setelah ia mengunggah suara menakutkan tersebut. Dia menceritakan bagaimana istrinya membangunkannya satu malam karena ia berteriak dalam tidurnya.
Credit CNN Indonesia
Suara Terompet dari Langit Terdengar di AS Hingga Jerman
Ilustrasi langit (MorgueFile/Cohdra)
Hal tersebut setidaknya dibuktikan dari sejumlah video yang diunggah ke situs YouTube. Meski datang dengan judul yang berbeda-beda, namun suara yang terdengar itu mirip antara satu negara dengan negara lainnya.
Seperti ditelusuri oleh Tech Times, setidaknya ada empat negara yang warganya mendengar suara aneh dari langit, yakni Amerika Serikat, Australia, Kanada dan Jerman.
Video paling baru sejauh ini tertera tanggal empat April tahun 2015 di salah satu kota di Jerman. Di tahun sebelumnya juga ada video yang memperlihatkan kondisi serupa dan tercatat di Kota Terrace BC, Kanada pada tanggal 29 Agustus 2013.
Credit CNN Indonesia
Penjelasan Ilmiah Soal Suara Terompet dari Langit
Ilustrasi langit (Thinkstock/Igor Kirillov)
Fenomena aneh itu nyatanya sudah pernah terjadi selama beberapa tahun belakang yaitu sejak 2008 di negara bagian California dan Texas hingga Negeri Kanguru. Situs StrangeSounds.org bahkan mengumpulkan sekitar 150 video rekaman suara aneh yang kerap terjadi tersebut.
Tak sedikit yang beranggapan suara menyeramkan itu adalah terompet sangkakala Tuhan ataupun berasal dari peradaban alien.
Sementara itu, peneliti dari U.S. Geological Survey, David Hill menuturkan, gempa bumi kecil di bawah permukaan Bumi bisa memancarkan suara yang berasal dari pecahan kerak Bumi. Selain itu, Hill juga berpendapat, suara tersebut bisa saja terpancar dari meteor.
Teori lainnya dari analisis program riset pemerintah AS High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP) menyatakan suara itu berasal dari pengaruh dari lini daya listrik, radiasi elektromagnetik, tekanan tinggi gas, dan jalur komunikasi perangkat nirkabel.
Fenomena yang mengejutkan itu membuat para warga merekam menggunakan kamera ponsel dan mengunggahnya ke YouTube.
"Ini adalah kedua kalinya saya mendengar suara ini. Pertama kalinya terjadi pada 19 Juni 2013 pada pukul antara 9 sampai 9.30 pagi. Tapi tidak cukup intens," kata seorang warga bernama Kimberly Wookey yang mengunggah video rekaman ke akun YouTube miliknya, sebagai dikutip dari Tech in Times.
Credit CNN Indonesia
NASA Pernah Temukan 'Terompet Sangkakala'
'Terompet Sangkakala' hasil pencitraan
Wilkonson Microwave Anisotropy Probe yang diluncurkan oleh NASA sekitar
tahun 2012 lalu. (Dok. NASA)
WMAP sendiri merupakan alat dari bagian untuk melihat kosmologi atau studi tentang sifat alam semesta secara keseluruhan. Bentuknya yang seperti satelit ingin memetakan atau melakukan observasi terhadap alam semesta.
Dan hasilnya memang cukup mengejutkan, seperti dikutip dari situs teknologi Space, WMAP berhasil memindai bahwa alam semesta yang kita tinggali saat ini ternyata berbentuk menyerupai terompet.
"Ini adalah bentuk pengukuran yang indah dari alam semesta yang merupakan peninggalan dari Big Bang atau Cosmic Microwave Background. Pengukuran ini telah membantu untuk melihat asal usul, konten, usia dan geometri alam semesta, mengubah paradigma kita soal pembentukan alam semesta untuk skenario terbentuknya alam semesta," tulis Charles L.Bennet, salah satu tim peneliti di WMAP.
Tentu saja ada alasan mengapa bentuk alam semesta ini berbentuk seperti terompet. Dikatakan oleh Bennet, ini merupakan sebuah representasi dari evolusi alam semesta yang terjadi lebih dari 13,7 miliar tahun.
Paling kiri menggambarkan saat awal awal yang sekarang sedang diselidiki, ketika masa "inflasi" menghasilkan ledakan pertumbuhan eksponensial di alam semesta. Sementara ujung dari terompet adalah alam semesta yang diisi saat ini, seperti planet-planet termasuk bumi
"Nah, Selama beberapa miliar tahun ke depan, perluasan alam semesta secara bertahap melambat sebagai materi di alam semesta memakai dirinya sendiri melalui gravitasi," tambahnya.
Namun demikian, penelitian tak menjelaskan lebih jauh apakah perluasan alam semesta yang melambat tersebut akan menjadi tanda akan hancurnya alam semesta secara berlahan.
Credit CNN Indonesia
Apa Pendapat Lapan soal Suara Terompet dari Langit?
Suara misterius dari langit tak mungkin datang dari luar angkasa (Ilustrasi/Thinkstock/David De Lossy)
"Audio atau suara itu butuh perambat, sementara di luar Bumi itu tidak ada atmosfer. Tidak mungkin suara misterius itu datangnya dari luar angkasa, karena tidak ada perambatnya," tutur Kepala Lapan, Prof Thomas Djamaluddin saat dihubungi oleh CNN Indonesia, Senin (25/5).
Menurut Thomas, suara terompet seperti Sangkakala tersebut sudah jelas berasal dari Bumi yang dirambat ke atmosfernya. Walaupun ia sendiri belum bisa menyatakan mengenai penyebab pastinya apa, namun ia menekankan sumber suara tersebut datangnya dari planet kita sendiri.
"Belum tahu juga saya apakah itu asalnya dari bencana alam di Bumi atau lainnya, yang jelas bukan dari luar Bumi," tekan Djamaluddin.
Ia menambahkan, apabila ada unsur yang memang berasal dari luar angkasa, kemungkinan besar itu adalah benda antariksa seperti komet, asteroid, hingga meteor yang betul-betul jatuh atau menabrak Bumi, bukan berupa audio atau suara.
Sementara menurut pendapat badan antariksa Amerika Serikat, NASA, suara terompet tersebut bisa dibandingkan dengan musik latar yang biasanya dapat didengar di klasik film fiksi ilmiah. Namun, para pakar menekankan bahwa suara yang datang dari Bumi bukan fiksi ilmiah.
Emisi radio alami dari planet Bumi seperti ini yang sangat banyak dan lumrah terjadi, kata NASA.
"Jika manusia memiliki antena radio--bukan--telinga, kita akan mendengar sebuah simfoni luar biasa dari suara-suara aneh yang datang dari planet kita sendiri," juru bicara dari NASA menjelaskan, seperti dikutip dari Tech Times.
Credit CNN Indonesia
Suara Misterius dari Langit Pernah Sambangi Indonesia?
Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Prof Thomas Djamaluddin mengatakan bahwa dirinya belum tahu apakah fenomena tersebut sudah sambangi Indonesia atau belum.
"Saya belum bisa memastikan Lapan sudah pernah melakukan penelitian di Indonesia atau belum. Namun, suara keras misterius dari langit itu bukan sebagai kejadian yang sering terjadi secara terus-menerus," tuturnya kepada CNN Indonesia, Senin (25/5).
Thomas mengungkapkan, audio atau suara butuh perambat, sedangkan di luar Bumi tidak ada atmosfer. Sehingga suara misterius itu tidak mungkin datangnya dari luar angkasa karena tidak ada perambat.
"Sudah jelas berasal dari Bumi. Jika memang fenomena ini berlangsung dengan sering, bisa dilakukan penelitian mengenai intensitas paling tinggi di daerah mana," sambungnya.
Walaupun ia sendiri belum bisa menyatakan mengenai penyebab pastinya apa dari Bumi, menurut Thomas jikalau ada unsur yang memang berasal dari luar angkasa, kemungkinan besar itu adalah benda antariksa seperti komet, asteroid, hingga meteor yang betul-betul jatuh atau menabrak Bumi, bukan berupa audio atau suara.
Hal ini juga diperkuat oleh peneliti Lapan yang lainnya, Jasyanto, bahwa lembaga tersebut memang belum pernah melakukan penelitian mengenai fenomena alam tersebut.
"Kami dari Lapan belum pernah meneliti suara-suara misterius dari langit seperti itu. Lingkup kami belum sampai ke sana. Indonesia belum pernah mengalami dan dari kami juga belum pernah meneliti," kata pria yang juga sebagai Kepala Humas Lapan tersebut.
Dia juga mengaku melakukan kontak referensi Lapan seperti NASA, dan mereka juga mengatakan belum bisa pastikan secara jelas asal suara itu dari mana. "Malah bisa saja yang terjadi di negara-negara lain itu hoax-kan?" katanya menduga.
Sementara itu peneliti dari U.S. Geological Survey, David Hill menuturkan, gempa bumi kecil di bawah permukaan Bumi bisa memancarkan suara yang berasal dari pecahan kerak Bumi.
Teori lainnya dari analisis program riset pemerintah AS High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP) menyatakan suara itu berasal dari pengaruh dari lini daya listrik, radiasi elektromagnetik, tekanan tinggi gas, dan jalur komunikasi perangkat nirkabel.
Tercatat fenomena suara terompet misterius ini sudah pernah terjadi selama beberapa tahun belakang yaitu sejak 2008 di negara bagian California dan Texas hingga Negeri Kanguru.
Credit CNN Indonesia