Selasa, 26 Mei 2015

Jet Tempur AS Kawal Pesawat Komersil karena Ancaman Bom


Jet Tempur AS Kawal Pesawat Komersil karena Ancaman Bom  
Dua jet tempur AS mengawal pesawat Air France dari Paris ke New York karena ancaman bom. Setidaknya terdapat empat ancaman pada pesawat lain. (Reuters/Gonzalo Fuentes)
 
 
Jakarta, CB -- Sebuah pesawat maskapai Air France dari Paris dikawal oleh dua jet tempur F-15 AS ke Bandara Internasional John F. Kennedy di New York pada Senin (25/5) setelah mendapat ancaman dari orang tak dikenal.

Air France dengan nomor penerbangan 22, terbang dari Bandara Charles de Gaulle, dan mendarat dengan selamat di New York, kata para pejabat.

Seorang tak dikenal menelepon Kepolisian Maryland, AS, pada Senin, membuat ancaman bom yang melibatkan penerbangan komersial.

Dua jet F-15 milik Angkatan Udara AS diluncurkan sebagai tindakan pencegahan untuk memantau penerbangan saat mendekati New York, kata Letnan Komandan Richlyn Ivey, juru bicara Komando Pertahanan Wilayah Udara Amerika Utara dan Komando Utara AS.

Pesawat itu tiba di New York tanpa insiden atau bahaya yang dilaporkan oleh penumpang atau awak, kata J. Peter Donald, seorang juru bicara FBI.

New York Post melaporkan terdapat 165 penumpang dan 11 awak yang naik pesawat Airbus A-330 tersebut.

Namun Air France tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar.

Secara terpisah, televisi New York, WNBC, melaporkan bahwa terdapat ancaman terhadap penerbangan American Airlines menuju ke JFK, tapi ancaman itu dianggap tidak kredibel.

Laporan itu juga mengatakan sebuah pesawat Saudi Arabian Airlines sedang diperiksa karena ancaman yang tidak ditentukan, dan bahwa ancaman juga menerpa tiga penerbangan lain di Bandara Internasional Newark Liberty.

Juru bicara militer AS mengatakan perintah belum menerima informasi tentang ancaman tambahan terhadap pesawat komersial.

Ini adalah pertama kalinya pesawat militer AS mengawal pesawat pribadi atau pesawat komersial sejak 13 Februari ketika dua F-15 mengikuti pesawat penerbangan umum yang tidak bisa dikontak saat berada di dalam area terlarang dekat San Francisco.


Credit  CNN Indonesia