Jumat, 29 Mei 2015

Komandan Pasukan Khusus Tajikistan Bergabung dengan ISIS


 
YouTube/Telegraph Mantan komandan pasukan khusus Tajikistan, Gulmurod Khalimov (pakaian hitam) muncul dalam sebuah video yang menyatakan dirinya kini telah bergabung dengan ISIS di Suriah.

DUSHANBE, CB — Komandan pasukan khusus Tajikistan yang pernah dilatih Amerika Serikat muncul dalam sebuah video dan mengklaim dirinya sudah bergabung dengan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Dalam video itu, Gulmurod Khalimov, nama komandan pasukan khusus Tajikistan, mengenakan pakaian serba hitam dan menentang sebuah pistol. Ini adalah kemunculan pertama Khalimov setelah menghilang sejak awal Mei lalu.

Dia mengatakan, keputusannya bergabung dengan ISIS adalah bentuk protes atas kebijakan Pemerintah Tajikistan terhadap masalah agama yang disebutnya sangat anti-Islam. Pemerintah Tajikistan sejauh ini belum memberikan komentar terkait keberadaan Khalimov sejak dia menghilang.

Sebelum bergabung dengan ISIS, Khalimov bertempur melawan kelompok ekstremis untuk negaranya dan dia adalah salah satu perwira militer dengan kemampuan paling baik di negeri pecahan Uni Soviet itu.

Dalam video yang diyakini direkam di sebuah kamp di Suriah itu, Khalimov mengatakan, dia berencana kembali ke Afganistan dan "membawa pembantaian". Dia juga menyatakan kekecewaannya terhadap kepolisian Tajikistan dan membicarakan penderitaan rakyat negeri itu yang menjadi buruh migran di Rusia.

Kabar salah seorang perwira militer ternamanya bergabung dengan ISIS sangat mengejutkan Pemerintah Tajikistan, yang segera memblokir YouTube yang memuat video Khalimov itu.

Banyak warga dan pejabat Tajikistan bingung dengan begitu cepatnya Khalimov menghilang. Sebab, hingga April lalu, pria ini masih bekerja seperti biasa. Apalagi, posisi dan profil Khalimov dikhawatirkan akan memengaruhi anggota militer Tajikistan lainnya untuk mengikuti jejaknya.

Sejauh ini tak ada angka resmi terkait jumlah warga Tajikistan yang bergabung dengan ISIS. Namun, menurut sumber di kalangan keamanan negeri itu hingga Januari lalu, jumlah warga Tajikistan yang bergabung dengan ISIS berkisar antara 200-500 orang.

Bahkan para anggota ISIS yang berasal dari negeri Asia Tengah ini membentuk kelompok sendiri dengan nama Sabri Jamaat dan Jemaat Imam Bukhari. Anggota kedua kelompok ini dilaporkan terlibat dalam sejumlah pertempuran di kota-kota Suriah, seperti Aleppo, Kobani, dan kini Palmyra.



 Credit  KOMPAS.com