Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro. (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
"Modalnya masih dibicarakan. Ya kita lebih dari (yang ditawarkan) Turki (US$ 300 juta)," ujar Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro di Gedung DPR, Selasa (26/5).
Bambang menjelaskan, IIIB akan berperan seperti bank pembangunan internasional laiknya Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia. Bedanya, IIIB menggunakan prinsip-prinsip keuangan syariah dalam setiap aktivitaa pembiayaanya.
"Konsepnya seperti bank infrastruktur dengan pendekatan syariah dan global. Jadi Indonesia, Turki dan IDB akan jadi semacam founding member-nya," jelas Menteri Keuangan.
Sebelumnya, Bambang mengklaim industri keuangan syariah di Indonesia telah diakui dunia dan dianggap memiliki potensi besar dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi negara.
Prinsip keuangan Islam dan kehati-hatian yang dianut oleh bank syariah serta melarang spekulasi, menjadikan bank syariah lebih resisten ketika dilanda krisis.
"Sewaktu tahun 2008 waktu saya menjadi anggota Islamic Development Bank (IDB) ada studi yang mengatakan ketika krisis bank syariah punya daya tahan lebih baik dibanding dengan bank-bank konvensional yang instrumennya derivatif dan banyak spekulasi," kata dia.
Credit CNN Indonesia