Pada masa kejayaannya, Napoleon menguasai hampir seluruh dataran Eropa, baik dengan diplomasi maupun peperangan. Di antaranya adalah Belanda, Spanyol, Swedia, serta sebagian besar wilayah Italia yang direbut dari Austria dan Polandia.
Tapi siapa sangka, akhir hayat Napoleon berakhir tidak seperti raja-raja di belahan dunia lainnya. Dia menghembuskan napas terakhir di penjara yang didirikan Kerajaan Inggris.
Penjara itu terletak di Pulau Saint Helena yang begitu terpencil di tengah Samudera Atlantik.
Napoleon pun bisa sampai ke balik jeruji besi karena kekalahan beruntun dalam sejumlah peperangan. Kegagalan pertama terjadi kala dia tak berhasil menginvasi Rusia. Demikian dilansir dari history, Selasa (5/5/2015).
Meski kemudian dijatuhkan, kariernya sebagai Kaisar Perancis masih bisa dipertahankan setelah melarikan diri dari Pulau Elba, sebuah pulau di Toscana, Italia, dan memerintah kembali di Prancis selama 100 hari.
Namun, Napoleon kalah telak di Waterloo ketika berhadapan dengan kekuatan Inggris yang dipimpin Duke of Wellington, Belanda oleh Pangeran van Oranje dan Prusia yang dipimpin oleh General Blücher serta persenjataan baru hasil temuan Jenderal Shrapnel dari Inggris.
Kekalahan di Warterloo berbuntut panjang. Dia terguling dari tahta Kekaisaran Prancis.
Setelah tak lagi jadi Kaisar, Napoleon diasingkan di Saint Helena pada 1815. Enam tahun kemudian Napoleon menghembuskan napas terakhirnya.
Dia meninggal dunia akibat kanker perut. Sempat dikuburkan di Saint Helena, namun pada 1840 jenazah Napoleon dibawa kembali ke Prancis.
Saat berkuasa dan menjadi Kaisar pertama di Prancis Napoleon berkeinginan mengubah Prancis. Dia tak mau disamakan dengan para pendahulunya.
"Menjadi raja adalah mewarisi ide lama dan silsilahnya. Aku tak ingin jadi penerus dari siapa pun," kata Napoleon, menjelaskan mengapa ia ingin menjadi Kaisar, bukan Raja Prancis.
Di tanggal yang sama seratus tahun kemudian, sejarah besar dunia juga terjadi. Alan Bartlett Shepard Jr mengukir namannya dalam buku peradaban dunia.
Menumpang pesawat antariksa Freedom 7, dia resmi menjadi astronot pertama AS yang dikirim ke angkasa luar
Credit Liputan6.com