Senin, 20 April 2015

ISIS Eksekusi 30 Warga Kristen Ethiopia di Video Terbaru


ISIS Eksekusi 30 Warga Kristen Ethiopia di Video Terbaru  
Video menunjukkan pemenggalan 15 warga Kristen di pantai dan di tempat berbeda, sekelompok orang lain ditembak di kepala. (via Reuters TV)
 
 
Jakarta, CB -- ISIS dilaporkan merilis sebuah video terbaru di media sosial berisi pemenggalan dan penembakan sekitar 30 warga Kristen Etiopia di Libya.

Diberitakan Reuters, video tersebut tidak bisa diverifikasi keasliannya, namun karakteristik video ini menyerupai video eksekusi yang telah beberapa kali dirilis oleh militan ISIS.

Selain menguasai banyak wilayah di Irak dan Suriah, ISIS memang telah menancapkan pengaruhnya di tengah konflik Libya.

Video menunjukkan pemenggalan 15 orang Kristen di pantai dan di tempat berbeda, sekelompok orang lain ditembak di kepala.


Kedua kelompok yang keseluruhannya pria tersebut disebut ISIS sebagai "penyembah salib di gereja Ethiopia.”

Para pejabat Libya belum memberikan komentar terkait peristiwa ini.

Sementara pemerintah Ethiopia mengatakan mereka belum bisa memastikan apakah orang-orang yang ditampilkan dalam video ini adalah warganya.

"Meskipun demikian, pemerintah Ethiopia mengutuk tindakan mengerikan itu,” kata juru bicara pemerintah, Ridwan Hussein.

Ia mengatakan Ethiopia, yang tidak memiliki kedutaan besar di Libya, akan membantu memulangkan warga Ethiopia jika mereka ingin meninggalkan Libya.

Kelompok militan yang berbaiat pada ISIS telah mengklaim beberapa serangan terhadap orang asing di Libya tahun ini, termasuk serangan di Hotel Corinthia di Tripoli dan pemenggalan 21 warga Kristen Mesir pada Februari lalu.

Pembunuhan Mesir tersebut menjadi Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi untuk melakukan serangan udara terhadap sasaran ISIS di Libya.

Dalam video terbaru, seorang pria berpakaian hitam menggenggam pistol berdiri di belakang beberapa korban.

"Darah Muslim yang ditumpahkan di tangan agama Anda tidak murah. Untuk negara salib: Kami kini kembali lagi,” katanya.

Video ini memperingatkan bahwa orang Kristen tidak akan aman kecuali mereka memeluk Islam atau membayar uang perlindungan.

Para pejabat keamanan Mesir memperkirakan bahwa ribuan militan yang berbagi ideologi ISIS pindah dari Semenanjung Sinai ke Libya setelah militer Mesir menggulingkan Presiden Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin pada 2013.


Credit  CNN Indonesia