Bantuan kemanusiaan Indonesia untuk Vanuatu tiba di ibukota Port Villa sejak Sabtu malam pekan lalu. (04/04/2015) (Twitter resmi KBRI Canberra)
Demikian isi siaran pers yang diterima VIVA.co.id dari KBRI Canberra pada Kamis, 9 April 2015. Bantuan tersebut sudah mulai didistribusikan bagi rakyat Vanuatu yang menjadi korban badai Topan Pam pada pertengahan Maret lalu.
Bantuan diterbangkan dari Jakarta pada Sabtu pagi dengan menggunakan dua pesawat kargo dari Bandara Soekarno Hatta. Pelepasan bantuan dilepas secara langsung oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi.
Bantuan terdiri antara lain makanan siap saji, makanan yang difortifikasi, tenda posko dan keluarga, kasur, genset listrik, pemurni air, perangkat kebersihan pribadi dan barang-barang kebutuhan lainnya.
"Selain bantuan berupa barang, Pemerintah Indonesia juga menyerahkan dana senilai USD$450 ribu atau setara Rp5,8 miliar kepada Cyclone Pam Trust Fund yang dikelola Pemerintah Vanuatu," tulis KBRI Canberra.
KBRI Canberra menjelaskan dana tersebut merupakan bagian dari paket bantuan kemanusiaan Indonesia untuk Vanuatu.
Saat menyerahkan bantuan, Dubes Nadjib menyampaikan salam hangat sekaligus pesan pribadi Presiden Joko Widodo kepada rakyat Vanuatu.
"Atas nama rakyat dan Pemerintah Indonesia, Presiden Jokowi menyampaikan rasa dukacita mendalam kepada rakyat Vanuatu yang telah kehilangan keluarga, sahabat, dan orang-orang yang dicintainya akibat Topan Pam yang menyerang dan menghancurkan pulau-pulau di Vanuatu, Tuvalu, Kepulauan Solomon dan Kiribati, pada pertengahan Maret lalu," papar KBRI Canberra.
Nadjib menambahkan, Indonesia siap membantu rakyat dan Pemerintah Vanuatu untuk kembali pulih dari bencana. Mantan Dubes RI untuk Kerajaan Belgia dan Uni Eropa itu mengaku salut melihat semangat juang yang besar dan ketangguhan rakyat Vanuatu dalam menghadapi bencana.
"Tak sedikit keluarga yang tinggal di daerah pesisir, telah kehilangan tempat tinggal akibat Topan Pam. Tetapi, mereka tidak kehilangan semangat, malah sebaliknya warga Vanuatu terus berjuang dan melanjutkan kehidupan. Semangat inilah yang menjadi kunci pembangunan kembali Vanuatu," imbuh Nadjib.
Selain bantuan berupa bantuan dan dana, Indonesia turut mengirimkan 25 orang termasuk para ahli mitigasi dampak bencana. Mereka tidak hanya bertugas menyerahkan barang-barang kebutuhan, namun juga melakukan penilaian kerusakan dan identifikasi potensi area kerjasama penanggulangan bencana.
Dalam kunjungan dua hari tersebut, Nadjib turut melakukan kunjungan kehormatan ke Perdana Menteri Joe Natuman, Menlu Sato Kilman, Ketua Parlemen Boedoro M. Philip, dan Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, David Tosul. Tujuannya untuk membahas langkah-langkah meningkatkan kerjasama bilateral kedua negara.
Sementara, Menlu Kilman mengaku terharu dengan bantuan dari Indonesia. Dia menyebut bantuan Indonesia datang di waktu tepat di saat negaranya membutuhkan.
"Hal ini menunjukkan betapa Indonesia adalah sajabat sejati bagi Vanuatu," ujar Kilman seperti ditulis KBRI Canberra.
PM Natuman turut menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan Indonesia berupa barang dan juga dana.
Akibat badai berkekuatan 320 kilometer per jam itu, membuat ribuan warga Vanuatu kehilangan tempat tinggal. Hampir semua bangunan hancur akibat disapu badai. Belasan warga Vanuatu dilaporkan tewas dalam bencana itu.
Namun, sembilan WNI yang bermukim di sana diketahui selamat.
Credit VIVA.co.id