Kamis, 09 April 2015

Pesawat Airbus Mudah Diretas dan Dikendalikan dari Jauh

Fakta menakutkan tragedi Germanwings karena peretasan.

Pesawat Airbus Mudah Diretas dan Dikendalikan dari Jauh
Pesawat Germanwings ( REUTERS/Ina Fassbender)
 
  CB - Beberapa fakta dari tragedi pesawat Germanwings yang menewaskan 150 orang, pada 24 Maret 2015 lalu, membuat banyak orang terhenyak dan  trauma melakukan perjalanan dengan pesawat.

Apalagi data rekaman suara dari kotak hitam pesawat Airbus A320, memicu dugaan kuat bahwa kopilot Andreas Lubitz sengaja membuat pesawat menabrak gunung, dalam aksi bunuh diri.

Ditengah kekhawatiran banyak penumpang, akan kondisi psikologis pilot pesawat yang ditumpanginya, seorang pakar penerbangan mengeluarkan teori baru, bahwa pesawat Germanwings mungkin telah diretas.

Dilansir Daily Mail, Kamis, 9 April 2015, teori itu disampaikan Matt Andersson dari Indigo Aerospace yang berbasis di Chicago, Amerika Serikat (AS), melalui suratnya pada Financial Times.

Andersson menulis, penyelidik Prancis yakin kecepatan pesawat bertambah sebelum tragedi. "Itu bisa terjadi dari beberapa penyebab, termasuk peretasan untuk mengambilalih kendali sistem navigasi," katanya.

"Ini salah satu alasan mengapa pesawat militer dan kepala negara, biasanya dilengkapi dengan perisai khusus dan upaya proteksi aktif tambahan. Pesawat sipil tidak," tulisnya.

Andersson mengatakan publik harus menunggu penilaian akhir, hingga para penyelidik menyelesaikan penyelidikan dan membuat konklusi yang pasti. "Publik harus menunggu dengan sabar," ucapnya.

Dia menyatakan keraguannya untuk melompat pada kesimpulan, hanya berdasarkan pada temuan awal, merujuk pada rekaman suara ketika pilot berusaha mendobrak pintu kokpit.

Andersson mengatakan, Asosiasi Kokpit Eropa yang mewakili hampir 40.000 pilot profesional, telah bertindak benar mengkritik tindakan prematur penyelidik, untuk membuka rekaman suara kokpit.

Dia bukan satu-satunya pakar penerbangan, yang mengatakan tentang kemungkinan pesawat diretas. Mantan pilot Jay Rollins, Maret lalu, juga mengingatkan bahwa Airbus A320 sangat terkomputerisasi.

"Ada satu kemungkinan yang tidak dipikirkan semua orang," ujar Jay, mengingatkan bahwa tragedi Germanwings bisa menjadi insiden peretasan. Tapi jika dugaan Andersson dan Jay benar, itu akan menjadi fakta yang lebih menakutkan.

Insiden peretasan akan membuat semakin banyak orang yang takut, untuk melakukan perjalanan dengan penerbangan.


Credit  VIVA.co.id