Selasa, 02 Desember 2014

Tunda Jembatan Selat Sunda, Perbanyak Pembangunan Dermaga


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono saat ditemui di Kementerian BUMN, Senin (1/12).

Foto: Yessy Astrada/JPNN.Com
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono saat ditemui di Kementerian BUMN, Senin (1/12). Foto: Yessy Astrada/JPNN.Com

JAKARTA (CB) - Presiden RI Joko Widodo memerintahkan penundaan pembangunan proyek Jembatan Selat Sunda (JSS). Selanjutnya, pemerintah akan fokus pada proyek pengembangan Pelabuhan Merak dan pembangunan tol Bakauheni-Palembang.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan, instruksi presiden itu didasari pertimbangan agar pembangunan tidak hanya terpusat di Pulau Jawa dan di daratan saja. Menurutnya, jumlah dermaga penyeberangan Jawa-Sumatera perlu diperbanyak untuk menggantikan penundaan realisasi proyek JSS.
"Visi pemerintah adalah menunda pembangunan JSS. Sehingga kita harus lebih baik melayani penyeberangan dengan cara membangun dermaga lebih banyak, termasuk kita akan tambahan dermaga di Merak, sehingga bisa melayani penyeberangan Merak-Baukauheni lebih baik lagi," ujar Basuki saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (1/12).
Basuki menambahkan, pemerintah akan membentuk sebuah tim teknis untuk proyek pengembangan Pelabuhan Merak dan pembangunan tol Bakauheni-Palembang. Nantinya, tim itu akan melibatkan Kementerian BUMN karena perusahaan pelat merah akan ikut dalam proyek itu. Misalnya, PT Angkutan Sungai Darat dan Penyebrangan (ASDP), PT Hutama Karya dan PT Jasa Marga.
Basuki menjelaskan, pemerintah akan mengupayakan pembebasan lahan untuk tol. ”Untuk pengadaan tanah dengan cara pembebasan lahan akan didanai oleh APBN. Pembahasan lahan ditargetkan tahun 2015-2016," harap Basuki.
Terpisah, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, pengembangan Pelabuhan Merak dan pembangunan tol Bakauheni-Palembang harus segera dilakukan. Apalagi, saat ini jumlah kendaraan yang menyebrangi rute itu cukup banyak.
“Saat ini baru bisa melayani penyeberangan sekitar tujuh ribu mobil per hari, diharapkan nanti bisa mencapai 12 ribu per hari,” ungkapnya.
Untuk mendukung menunjang pengembangan Pelabuhan Merak, kata Rini, proyek tol Trans Sumatera juga harus segera dibangun. Hanya saja, hingga saat ini pembangunan tol itu belum bisa direalisasikan karena minimnya investor.
"Kendalanya belum ada investor, jadi belum bisa direalisasikan, maka kita fokuskan dulu untuk mengembangkan Pelabuhan Merak dan pembangunan tol Bakauheni-Palembang," sebutnya

Credit jpnn.com