Selasa, 30 Desember 2014

“Beruang” Bersayap Rusia Dimodernisasi, Miliki Perlengkapan Aviasi dan Senjata Baru






“Beruang” Bersayap Rusia Dimodernisasi, Miliki Perlengkapan Aviasi dan Senjata Baru
Saat ini terdapat 32 unit pesawat Tu-95MS yang aktif beroperasi dan 60 pesawat serupa yang berada di markas penyimpanan. Foto: TASS


CB - Perwakilan perusahaan United Aircraft Corporation (UAC) menyampaikan bahwa peralatan avionik seluruh pesawat Tu-95MS yang ada dalam perbendaharaan Angkatan Udara Rusia akan dimodernisasi secara menyeluruh sebelum tahun 2020. Berdasarkan informasi dari Kementerian Pertahanan Rusia, semua peralatan avionik Tu-95MS akan diganti menggunakan peralatan canggih modern yang diciptakan menggunakan komponen-komponen buatan dalam negeri.

Saat ini terdapat 32 unit pesawat Tu-95MS yang aktif beroperasi dan 60 pesawat serupa yang berada di markas penyimpanan. Semua pesawat tersebut telah melewati proses modernisasi periode 1982 hingga 1992. Pesawat tersebut diperhitungkan dapat digunakan hingga tahun 2030.


Modernisasi Tu-95MS dengan memasang peralatan avionik terbaru sebenarnya sudah dipikirkan sejak lama. Pada laporan tahunan perusahaan Tupolev tahun 2011, dalam rangka pemenuhan kontrak pemerintah yang dibuat dengan Kementerian Pertahanan Rusia, mereka memasang baling-baling baru pada mesin penggerak NK-12MP. Selain itu, Tu-95 MSM akan dilengkapi dengan sistem avionik radar canggih terbaru (BRLS-VP021). Berdasarkan rencana yang dijadwalkan sebelumnya, modernisasi pesawat Tu-95 hingga tipe MSM hanya untuk pesawat Tu-95MS16, yang dipersenjatai dengan sistem roket Sprut. Pesawat pembom Tu-95 MS6 dengan sistem roket Osina tidak masuk dalam rencana modernisasi.

Seorang narasumber dari UAC menyampaikan, saat ini proses tersebut telah mendekati tahap penyelesaian pekerjaan konstruksi-percobaan, yang dilaksanakan oleh Pusat Teknologi dan Keilmuwan Saint Petersburg Zaslon di bawah kendali perusahaan Tupolev. Selain itu, sesuai rencana tahun 2013, akan ditambahkan sistem avionik canggih ke dalam kompleks navigasi dan pengamatan berdasarkan GLONASS dan pemasangan kompleks rudal jelajah terbaru X-101 (analogi rudal AS AGM-129), yang dibuat oleh MKB Raduga, pada pesawat Tu-95 MSM.

X-101 dirancang untuk melumpuhkan sasaran berjarak hingga 5.500 kilometer. Kompleks rudal ini dibuat menggunakan teknologi terbaru dengan elemen yang dapat menyembunyikan keberadaan dalam pembacaan sistem radar, membuat roket ini semakin sulit ditemukan. X-101 telah menjalani uji coba dari pesawat Tu-95MS sejak tahun 1999. Pesawat tersebut dilengkapi dengan empat penyangga untuk roket baru di bawah sayap pesawat.

Roket penjelajah X-101 dapat beroperasi tidak hanya dari pesawat pembom Tu-95MS/MSM, tapi juga dari Tu-160 yang saat ini sedang menjalani proses modernisasi. Modernisasi sepuluh pesawat pembom Tu-160 hingga tingkat “M” terdiri dari penggunaan sistem persenjataan dalam negeri terbaru (terutama sistem pemboman aviasi terkendali), serta penggantian peralatan avionik dan aviasi menyeluruh tanpa menggunakan komponen dari luar negeri.

Kompleks senjata tempur baru pesawat Tu-95 MSM dan Tu-160M dirancang untuk penggunaan rudal nukir (X-102) dan rudal hulu ledak normal (X-101) yang secara signifikan memperluas kemampuan serang udara dari aviasi kekuatan senjata strategis milik Rusia.


“Roket yang telah dimodernisasi kini digunakan tidak hanya dengan hulu ledak nuklir, tetapi juga dengan hulu ledak biasa. Itu membutuhkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Roket baru ini memiliki perbedaan dalam hal tingkat ketepatan, jarak tembak, dan ketahanan yang tinggi,” kata mantan Jenderal Aviasi Jarak Jauh Rusia P. Deynekin.
Mantan jenderal tersebut menilai bahwa itu dapat meningkatkan masa penggunaan Tu-95MS hingga 2040. Hal tersebut akan menciptakan peralihan yang mulus dalam penggunaan desain aviasi perspektif jarak jauh PAK DA
Credit RBTH Indonesia