Selasa, 02 Desember 2014
Enam Unit Pesawat Tempur T-50i Golden Eagle Tiba di Baseops Lanud Balikpapan
Pesawat tempur T 50i Golden Eagle yang didatangkan dari Korea Selatan untuk memperkuat Angkatan Udara Indonesia.
CB. BALIKPAPAN - TNI Angkatan Udara meningkatkan pengawasan udara di Alur Laut Kelautan Indonesia (ALKI) II. Mulai hari ini Selasa (2/12/2014) hingga Jumat (5/12/2014), dilaksanakan Operasi Lintas Sakti dan latihan Angkasa Yudha 2014 yang dipusatkan di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Balikpapan.
Hari ini pukul 11.00 wita, enam unit pesawat tempur T-50i Golden Eagle tiba di Baseops Lanud Balikpapan. Turut hadir Komandan Skadron 15 Letkol Pnb Marda Sarjono dan Komandan Wing Udara 3 Kolonel Pnb Widyargo Ikoputra.
Kepada Tribun, Senin (1/12/2014), Komandan Lanud Balikpapan Kolonel Pnb Ir Tri Bowo Budi Santoso MM menjelaskan, operasi dan latihan ini merupakan rangkaian pengamanan udara di kawasan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang meliputi Balikpapan hingga ke Selat Makassar ke arah utara.
"Indonesia miliki 16 pesawat tempur T-50i Golden Eagle, dan enam di antaranya dibawa ke Lanud Balikpapan," ujarnya. Operasi ini dilaksanakan karena meningkatnya potensi ancaman dan terjadinya beberapa kasus pesawat asing yang masuk wilayah udara Indonesia?
"Ya, bisa dibilang ada gangguan. Intinya, kita lebih dini menjaga wilayah kedaulatan negara. Rencananya kegiatan dimulai Selasa besok (hari ini, Red) hingga Jumat. Sedangkan pada Sabtu nanti digelar static show," tandas Tri Bowo.
Menurutnya, pengawasan udara yang dilaksanakan selama tiga hari lebih kepada interoperability antara pesawat tempur, radar, dan ground controlled. Dalam situasi real interoperability-nya mengarah kepada unity of command.
Operasi ini, lanjutnya, merupakan combine mission dari Garda Wibawa 2014 dan gelar kekuatan Angkasa Yudha. Tahapan operasi di antaranya ada pengintaian yang tentunya diawali adanya indikasi-indikasi penerbangan pesawat asing. "TNI AU sudah beberapa kali berhasil melakukan intercept (penyergapan). Kalau itu tidak dikerjakan, maka pesawat asing akan dengan mudah memasuki daerah udara nasional kita dengan seenaknya," tegasnya.
Dalam latihan dan operasi ini, tindakan-tindakan yang dilakukan yakni intercept (penyergapan) dan shadowing (membayangi). Dalam situasi real-nya bila pesawat asing itu tidak mau pergi, maka akan dipaksa mendarat atau forcedown. Namun pada latihan ini tidak ada force down.
"Selama tiga hari, enam pesawat tempur T-50i akan latihan Surface Attack Tactics atau taktik serangan permukaan dan low level navigation. Kemudian ada Air Intercept. Jadi nanti ada pesawat yang berpura-pura menjadi pesawat musuh. Nah, pesawat itu khan kita mengetahuinya dari Satuan Radar (Satrad). Jadi combine antara Satrad Balikpapan dan Satrad Tarakan dengan pesawat tempur yang standby," beber Tri Bowo yang didampingi Kadis Operasional Lanud Balikpapan Letkol Lek Tri Budianto.
Selain itu, pada Static Show Sabtu (6/12) nanti, Komandan Lanud Balikpapan mengajak pasukan kuning atau para penyapu jalan dan anak-anak panti asuhan ke Baseops Lanud untuk melihat langsung pesawat tempur T-50i Golden Eagle. "Mereka selama ini mungkin belum pernah melihat dari dekat pesawat tempur. Makanya, kami mengajak mereka ke Baseops sekaligus sebagai ajang hiburan," tambahnya.
Credit TRIBUNNEWS.COM