Selasa, 30 Desember 2014

Catatan singkat Airbus A320-200



Catatan singkat Airbus A320-200
Keluarga pesawat Airbus A320 (Airbus.com)
 
 
Jakarta (CB) - Sudah dua hari Airbus A320-200 milik maskapai AirAsia nomor penerbangan QZ850 hilang di perairan barat Indonesia setelah terbang dari Surabaya menuju Singapura, Minggu pagi lalu.

Pesawat Airbus A-320 adalah keluarga pesawat kabin lorong tunggal (berlebar badan pesawat 3-4 meter) yang paling laris di dunia di kelasnya, tulis Airbus dalam laman resminya airbus.com.

Airbus yang hingga kini mengoperasikan total 6.092 pesawat dari berbagai jenis dan total pesanan 6.331 unit itu mengungkapkan bahwa keluarga A-320 memiliki dua varian, yakni A320-100 dan A320-200 yang salah satunya dioperasikan maskapai budget murah asal Malaysia, AirAsia Berhad.

Menurut Airbus, jenis pesawat bermesin ganda yang mulai beroperasi pada 1988 itu sudah dioperasikan oleh 300 operator di seluruh dunia, termasuk hampir semua maskapai di Indonesia. Jangkauan pesawat Airbus jenis ini adalah 6.150 kilometer, sedangkan rentang sayap mencapai 35,80 meter dengan panjang bodi 37,57 meter dan mampu membawa beban total 16,6 ton.

AirAsia adalah maskapai komersial terbesar yang mengoperasikan A320 dengan memesan 184 pesawat yang 157 unit di antaranya sudah dikirimkan.  Tidak hanya itu, AirAsia juga tengah memesan generasi baru A320, yakni A320neo.

A320-200, jenis pesawat yang hilang milik AirAsia, bisa membawa penumpang sampai 180 orang, namun penerbangan QZ850 yang masih dinyatakan hilang itu hanya membawa 162 orang termasuk tujuh awak.

Menurut database kecelakaan yang dicatat Jejaring Keamanan Penerbangan (ASN), seperti dikutip dari CNN.com, ada 54 kecelakaan pesawat yang melibatkan keluarga Airbus A320.

Kecelakaan terburuk yang menimpa pesawat jenis ini terjadi pada 2007 ketika pesawat maskapai TAM Linhas Aereas jatuh di landasan sehingga menewaskan 187 orang yang menumpanginya, ditambah 12 orang di daratan karena pesawat ini gagal berhenti selagi mendarat di bandara Sao Paulo, Brasil, yang saat itu basah karena hujan.

Pada 2009, dalam kecelakaan yang disebut "Mukjizat di Hudson," pilot Chesley Sullenberger mendaratkan sebuah A320 milik U.S. Airways di Sungai Hudson di New York ketika pesawat kehilangan daya pada mesinnya setelah menabrak kawanan angsa. Seluruh penumpang dan awak pesawat dalam kecelakaan ini selamat, demikian CNN.com.
Credit ANTARA News