Selasa, 02 Desember 2014
Pemerintah Kejar Pembangunan Tol Trans Sumatera
CB, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat saat ini tengah mengejar pembangunan jalan tol lintas Sumatera (Trans Sumatera). Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menpupera) Basuki Hadi Muljono mengatakan Kementerian BUMN dan Kemenpupera serta perusaan BUMN akan menyusun pengembangan dermaga di Merak, linemen dan pelaksanaan pekerjaan ruas 1 tol Trans Sumatera (Bakauheni-Palembang).
"Rencananya, pengadaan tanah dengan cara pembebasan lahan akan didanai oleh APBN. Pembahasan lahan pada 2015 hingga 2016," ujar Basuki di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (1/12/2014).
Menurut dia, perusahaan BUMN yang terlibat, PT ASDP (Persero), PT Hutama Karya Tbk (HK) dan PT Jasamarga Tbk (JSMR).
Ia lantas mengatakan pembebasan lahan ditargetkan akan selesai dalam waktu dua tahun. Kata dia, Total panjang jalan Tol Sumatera ruas Bakauheni-Palembang sepanjang 373,4 kilometer (km), yang konstruksinya dimulai 2017 hingga 2018.
"Intinya, bagaimana kesiapan HK dan JSMR. karena sesuai dengan perpres yang lama dimana penugasan oleh HK di mana HK dapat bekerja sama dengan JSMR," jelas dia.
Ia mengatakan visi pemerintah adalah menunda pembangunan JSS, sehingga, pihaknya memilih melayani penyeberangan dengan membangun dermaga lebih banyak agar bisa melayani penyeberangan Merak-Bakauheni.
"Adapun target pembangunan jalan tol trans Sumatera sepanjang 373,4 KM dalam waktu 5 tahun adalah Bakauheni-Babatan, Babatan-Tegineneng, Tegineneng-Terbangi besar. Terbagi Besar-Pematang Panggang, Pematang Panggang-Indralaya dan Palembang-Indralaya. Ada 6 ruas jalan tol," terang dia.
"Pemerintah menargetkan penyelesaian pembangunan jalan tol tersebut pada 2019. Karena ini IRR sektiar 8%, maka ada bantuan dari APBN/PIP. Walaupun IRR nya kecil, namaun secara ekonomis bagus. Total investasi Rp45 triliun, namun tidak termasuk tanah. Pembebasan tanah dilakukan oleh APBN," papar dia.
Credit INILAHCOM