Rabu, 24 Desember 2014

TNI AL Butuh Rp6 Triliun untuk Operasikan Semua Kapalnya


Kepala Staf AL (KSAL) Laksamana Marsetio di Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/12/2014).MTVN/Yogi Bayu Aji
Kepala Staf AL (KSAL) Laksamana Marsetio di Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/12/2014).MTVN/Yogi Bayu Aji



CB, Jakarta: Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio mengungkapkan anggaran senilai Rp5,6 triliun yang dialokasikan untuk menggerakan kapal-kapal TNI AL masih jauh dari ideal. Uang sebesar itu hanya mampu mengoperasikan maksimal 29 kapal.

Padahal, ada 150 kapal yang bisa digunakan. Marsetio mengatakan pihaknya punya estimasi biaya untuk menggerakan semua kapal. Jika pemerintah bisa menyediakannya, dia yakin fungsi kapal-kapal itu bisa dioptimalkan.

"Idealnya Rp6,6 triliun baru semua kapal kita bisa gerak," ujar dia di Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/12/2014).

Marsetio menjelaskan, TNI AL kini punya tiga tugas utama. Mereka harus menjaga kedaulatan negara, menegakan hukum dan diplomasi. Untuk itu, bahan bakar untuk menjalankan kapal menjadi amat krusial.

"Fungsi kedaulatan, kapal kita setiap hari 50-60 kapal yang bertugas, dan itu bukan cuma pantau illegal fishing. Belum lagi buat latihan dan tugas lain," kata Marsetio.

Marsetio mencontohkan, di laut Arafuru TNI AL punya tiga kapal. Tapi hanya satu yang bisa beroperasi.

"Di Laut Arafura ada 20 kapal pencuri ikan, tapi yang bisa dikejar cuma satu kapal. Kita punya tiga kapal, tapi hanya satu yang bisa jalan. Sebabnya, nggak ada bahan bakar," ujarnya.

Credit Metrotvnews.com