Senin, 22 Desember 2014

Obama Ancam Korea Utara Dimasukkan ke Daftar Negara Pendukung Terorisme



Presiden Amerika Serikat Barack Obama



WASHINGTON,CB - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, Amerika Serikat mempertimbangkan untuk memasukkan Korea Utara ke daftar negara pendukung terorisme. Pandangan ini muncul setelah maraknya tuduhan peretasan (hacking) yang dilakukan Korea Utara terhadap Sony Pictures.
Dalam wawancara di program "State of the Union" di CNN, Obama juga menyebut aksi Korea Utara bukanlah "tindakan perang". "Itu merupakan tindakan cybervandalisme (vandalisme di dunia maya)," kata Obama, Senin (22/12/2014) pagi.

Namun, Obama tidak menjelaskan kapan Korea Utara akan dimasukkan ke dalam daftar negara pendukung terorisme. "Saya akan menunggu untuk meninjau kembali seperti apa temuannya," ucap Obama.
Korea Utara dituduh sebagai dalang peretasan terhadap Sony Pictures menyusul rencana studio film itu untuk merilis film The Interview. Film komedi satire yang dibintangi Seth Rogen dan James Franco itu memang menggambarkan sebuah adegan fiksi Badan Intelijen Amerika (CIA) membunuh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Akibat peretasan, Sony diprediksi merugi hingga 100 juta dollar atau sekitar Rp 1,2 triliun. Biaya sebesar itu harus dikeluarkan untuk membayar kegiatan penyidikan kasus peretasan ini, perbaikan atau pergantian komputer, dan pencegahan dari serangan cyber yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Hilangnya produktivitas selama serangan cyber dari GOP juga akan diperhitungkan.

Bahkan ada kelompok peretas yang menamakan diri Guardians of Peace menebar ancaman terhadap tiap orang yang berniat menonton film The Interview di bioskop. "Masih ingat dengan tragedi 11 September 2001? Kami merekomendasikan Anda untuk tidak mengunjungi tempat-tempat itu (bioskop)," demikian tulis kelompok peretas tersebut.

Sony kemudian memutuskan untuk membatalkan pemutaran film The Interview di bioskop. Sebagai alternatif, film itu bisa ditonton melalui web. Meski begitu, Obama mengecam keputusan Sony yang membatalkan pemutaran film yang disutradarai Seth Rogen dan Evan Goldberg tersebut.
"Kalau ada yang bisa mengintimidasi seseorang untuk tidak merilis film satir, apa jadinya nanti jika ada yang menonton film dokumenter atau berita yang tidak ia sukai," ucap Obama, Jumat (19/12/2014)



Credit  KOMPAS.com