Rabu, 31 Desember 2014

2017, NASA Wujudkan Wisata Komersil Antariksa


Space Hotel Rusia, salah satu ruang wisata antariksa (Orbital Technologies)
 
 
CB - Ambisi Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengenai penerbangan komersil ke ruang angkasa di masa mendatang, tampaknya akan terealisasi. Perusahaan pembuat pesawat antariksa, Boeing, yang digandeng NASA, telah melewati uji coba tahap kedua.

Saat ini, dilansir Fox News, Selasa 30 Desember 2014, pesawat tersebut sedang berada di Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat, untuk memeriksa kembali kendaraan ruang angkasa itu sebelum mengangkasa pada 2017.

"Seiring dengan desain fasilitas, kami melihat proses operasinya," ujar Dave Allega, Pemimpin Misi Operasi Program Komersial Kru NASA.

Penerbangan komersial ke ruang angkasa, atau layanan taksi ruang angkasa ini merupakan program komersial dari NASA. Diharapakan, pesawat antariksa ini dapat meluncurkan astronot ke ruang hampa pada 2017.

"Bagaimana mereka menggunakan fasilitas tersebut? Apa alirannya? Bagaimana mereka akan membangun pesawat ruang angkasa baru untuk mendapatkannya terbang dan meletakannya di kendaraan peluncuran serta mengoperasikannya. Setelah itu, bagaimana cara mendarat setelah ke ruang angkasa dan melakukannya lagi," ungkap Allega.

Pesawat ruang angkasa berjenis CST-100 ini menjadi salah satu pesaing SpaceX Dragon yang akan membawa astronot ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS). CST-100 dirancang dengan dapat menampung hingga tujuh orang.

"CST-100 akan menjadi kendaraan yang lebih mudah dioperasikan dibanding pesawat ruang angkasa lainnya. Namun, otomatisasi yang rumit, sehingga diperlukan pemahaman bagi krunya sendiri," kata Allega.

Selain itu, NASA pun jatuh hati dengan dengan rencana Boeing yang akan melatih astronot yang dapat memantau awak, mulai peluncuran hingga pendaratan.

"Ketika Boeing melatih astronot kami, mereka perlu menyeimbangkan kesederhanaan dan memberikan segala yang kru perlu tahun secara manual dalam mengoperasikan pesawat ruang angkasa hanya dalam kasus tertentu yang tidak beres," ujarnya.


 Credit VIVAnews