Selasa, 09 Desember 2014

Harga Minyak Anjlok, Momentum Reformasi BBM di Indonesia


Harga Minyak Anjlok, Momentum Reformasi BBM di Indonesia

JAKARTA (CB) - Minyak mentah West Texas Intermediate kembali turun ke level terendah dalam lima tahun. Melansir Bloomberg pagi ini, harga minyak di pasar future turun sebanyak 1,3 persen di New York. Melihat hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) mengatakan bahwa jatuhnya harga minyak ini bisa menjadi kesempatan baik untuk Indonesia mereformasi Bahan Bakar Minyak (BBM).
 
"Nah saat harga minyak turun ini kesempatan emas untuk turunkan BBM kita. Kalau tidak, tiga tahun lagi akan ada masalah naikkan BBM, lima tahun lagi naik lagi," jelasnya saat ditemui di Pullman Central Park, Selasa (9/12/2014).
Menurutnya, persoalan subsidi pemerintah bisa meniru negara Filipina yang tidak memberikan subsidi langsung kepada rakyat, tidak berupa BBM dan atau subsidi komoditas.
"Kalau Filipina tidak berikan subsidi BBM atau produk tapi langsung ke individu, juga bantu transportasinya, kopajanya, bajajnya," jelasnya.
Lebih lanjut dia menyebutkan bahwa kenaikan harga BBM yang belum lama dilakukan belum lama ini bisa menghemat Rp111 triliun pada tahun 2015.
"Analisa proyeksi saving Rp20 triliun pada 2014. Di 2015 saving Rp111 triliun. Saving Rp20 triliun tahun ini itu untuk cegah defisit APBN, Tapi yang di 2015 itu betul-betul karya. Kalau Rp111 triliun, 50 persen dialihkan untuk bangun infrastruktur akan membantu," tukasnya.


Credit OkeZone