Senin, 08 Desember 2014

Bangun dari Tidur Panjang, New Horizon Siap Memecahkan Misteri Pluto


Ilustrasi wahana New Horizon

CB — Setelah 9 tahun dan mengarungi jarak 4,8 miliar kilometer, wahana New Horizon terbangun dari tidur panjangnya dan siap mempelajari Pluto serta kerabatnya di zona Sabuk Kuiper.

New Horizon bangun dari tidur pada Minggu (7/12/2014) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Konfirmasi bangunnya wahana yang diluncurkan pada 19 Januari 2006 itu diterima sekitar pukul 09.30 WIB.

Wahana New Horizon saat ini berada pada jarak yang sangat jauh sehingga butuh waktu sekitar 4 jam 25 menit bagi sinyal radio untuk sampai ke Bumi. Itulah mengapa sinyal bangunnya New Horizon baru diterima beberapa jam kemudian.

Berkomentar tentang bangunnya New Horizon, Glen Fountain yang menjadi manajer misi mengatakan, "Secara simbolis, ini hal besar. Ini berarti awal perjumpaan kita (dengan Pluto)."

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) seperti dikutip Reuters, Minggu, menyatakan bahwa misi penelitian New Horizon akan dimulai pada 15 Januari 2015 mendatang. Pada 14 Juli 2015, wahana itu akan mencapai titik terdekat dengan Pluto.

Penelitian tentang Pluto dan lingkungannya sendiri sangat penting. Hingga kini, Sabuk Kuiper tempat Pluto bernaung adalah wilayah Tata Surya yang bisa dibilang masih perawan, belum dijelajahi.

Sejak penemuannya pada tahun 1930, Pluto menjadi misteri. Ilmuwan belum bisa memahami bagaimana benda langit berdiameter 1.190 kilometer bisa eksis di wilayah yang lebih jauh dari Neptunus dan Jupiter.

"Kami bertanya-tanya mengapa Pluto terletak di tempat tidak pas," kata Alan Stern, peneliti NASA. "Pengetahuan kita tentang Pluto saat ini seperti pengetahuan kita tentang Mars 50 tahun lalu," imbuhnya seperti dikutip LA Times, Minggu.

Saat ini, New Horizon berada pada jarak 260 juta kilometer dari Pluto. Masih butuh beberapa saat untuk sampai di orbit benda langit itu. Saat mencapai jarak terdekat Juli mendatang, New Horizon bakal berada pada jarak 12.392 kilometer dari Pluto.

Pluto sendiri adalah mantan planet di Tata Surya. Pada tahun 2006, Pluto dicabut statusnya sebagai planet karena ukurannya yang kecil serta orbitnya yang memotong orbit Neptunus sehingga kadang lebih dekat dengan Matahari.

Tahun 1992, ilmuwan menemukan banyak benda mini di sekitar Pluto. Benda-benda mini tersebut dipercaya merupakan sisa-sisa pembentukan Tata Surya 4,6 miliar tahun lalu. Pluto beserta benda-benda mini itu kini disebut planet kerdil.



Credit KOMPAS.com