Presiden Venezuela Nicolas Maduro menolak seruan untuk mundur.
CB,
TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani kembali menuduh Amerika Serikat
(AS) melawan pemerintah dan rakyat Venezuela. AS mencoba menggulingkan
pemerintahan Nicolas Maduro. Hal itu dikatakannya saat pertemuan dengan
Duta Besar Venezuela, Carlon Antonio Alcala Cordones, yang menyerahkan
surat kepercayaannya kepada pemimpin Iran di Teheran.
"Kami percaya rakyat Venezuela, dengan persatuan dan solidaritas
bersama dengan pemerintah, akan menggagalkan rencana ini seperti yang
telah mereka lakukan sebelumnya," kata Rouhani seperti dikutip
IRNA dari
Anadolu Agency, Ahad (3/2).
Rouhani
menilai AS menentang semua revolusi populer dari negara-negara merdeka.
AS juga, kata dia berniat mendikte dominasinya di seluruh dunia
termasuk Venezuela. Duta Besar Venezuela yang baru terpilih, memuji
dukungan dari pemimpin Iran tersebut.
Venezuela telah
diguncang oleh protes rakyat yang dikuatkan oleh oposisi sejak 10
Januari ketika Presiden Nicolas Maduro dilantik untuk masa jabatan
kedua. Ketegangan meningkat pada 23 Januari ketika pemimpin oposisi dari
Majelis Nasiinak, Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden
sementara.
Guaido menyerukan protes baru pada Sabtu (2/2)
menuntut Maduro menyerahkan kekuasaan setelah sepekan terjadi protes
massa sporadis yang menewaskan puluhan orang. Diperkirakan, putaran
demonstrasi terakhir berlangsung pada Rabu.
AS, Kanada, dan
sebagian besar negara Amerika Latin telah mengakui Guaido sebagai
pemimpin sah Venezuela. Meski demikian Maduro menolak seruan untuk
mundur. Sehingga dia mengajak oposisi duduk berdialog menyoal ketegangan
negara kaya minyak itu.
Maduro pun menuduh AS mengatur
kudeta terhadap pemerintahnya. "Saya terbuka untuk berdialog dengan
oposisi, tetapi bukan pemilihan nasional yang baru," kata Maduro.
Sementara
Rusia, Cina, Turki, Iran sama-sama menentang seruan AS untuk mendukung
Guaido. Negara-negara tersebut mengutuk setiap campur tangan
internasional dalam urusan Venezuela.
AS telah memimpin
kampanye internasional untuk menerapkan tekanan ekonomi dan diplomatik
pada Maduro. Tekanan ekonomi termasuk memberikan sanksi kepada
perusahaan minyak milik negara dan usaha patungan dengan kondisi mitra
Nikaragua. Hal itu telah memperingatkan dampak serius jika Guaido gagal
naik.