TEL AVIV
- Tim ilmuwan Israel akan meluncurkan misi pertama pendaratan ke Bulan
pada pekan ini. Misi yang didanai swasta itu berupa pengiriman pesawat
ruang angkasa untuk mengumpulkan data dari permukaan Bulan.
Jika misi ini berhasil, Israel akan menjadi negara keempat yang melakukan pendaratan di Bulan setelah Rusia, Amerika Serikat (AS) dan China.
Nama pesawat ruang angkasanya adalah Beresheet. Nama itu diambil dari kata Ibrani pada Kitab Kejadian. Perangkat robot pendarat yang akan dikirim tim ilmuwan Israel berbobot 585kg. Peluncuran dilakukan dari Florida, Amerika Serikat sekitar pukul 01.45 GMT pada hari Jumat.
Jika misi ini berhasil, Israel akan menjadi negara keempat yang melakukan pendaratan di Bulan setelah Rusia, Amerika Serikat (AS) dan China.
Nama pesawat ruang angkasanya adalah Beresheet. Nama itu diambil dari kata Ibrani pada Kitab Kejadian. Perangkat robot pendarat yang akan dikirim tim ilmuwan Israel berbobot 585kg. Peluncuran dilakukan dari Florida, Amerika Serikat sekitar pukul 01.45 GMT pada hari Jumat.
Perangkat
tersebut akan didorong oleh salah satu roket SpaceX Falcon 9 milik Elon
Musk. Setelah mendarat, dalam beberapa minggu, ia akan mengukur medan
magnet Bulan untuk membantu memahami bagaimana Bulan terbentuk.
Beresheet juga akan menyimpan file digital "kapsul waktu" seukuran koin yang berisi Alkitab, gambar anak-anak, lagu kebangsaan Israel dan bendera biru dan putih, serta kenangan dari orang yang selamat dari Holocaust.
"Ini akan berada di Bulan selamanya," kata Yonatan Weintraub, pendiri SpaceIL, organisasi nirlaba yang memimpin proyek ini, seperti dikutip The Guardian, Kamis (21/2/2019).
Perusahaan milik negara Israel, Aerospace Industries (IAI), bergabung dengan status sebagai mitra, bukan inisiator.
"Ini adalah pesawat ruang angkasa dengan anggaran terendah yang pernah melakukan misi seperti itu," bunyi pernyataan IAI tentang proyek senilai 77 juta poundsterling itu.
"Kekuatan super yang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa di Bulan telah menghabiskan ratusan juta," paparnya. Ia menambahkan bahwa meskipun itu adalah usaha pribadi atau swasta, Beresheet adalah prestasi nasional dan bersejarah bagi negara mayoritas Yahudi tersebut.
Perjalanan awak ke bulan pada akhir 1960-an dan awal 70-an memakan waktu sekitar tiga hari, tetapi pemeriksaan akan mengambil rute yang kurang langsung. Pertama-tama ia akan bergerak dalam orbit elips yang terus tumbuh di sekitar Bumi hingga memotong tarikan gravitasi Bulan. Pembuatnya memperkirakan akan mendarat pada 11 April 2019.
Beresheet juga akan menyimpan file digital "kapsul waktu" seukuran koin yang berisi Alkitab, gambar anak-anak, lagu kebangsaan Israel dan bendera biru dan putih, serta kenangan dari orang yang selamat dari Holocaust.
"Ini akan berada di Bulan selamanya," kata Yonatan Weintraub, pendiri SpaceIL, organisasi nirlaba yang memimpin proyek ini, seperti dikutip The Guardian, Kamis (21/2/2019).
Perusahaan milik negara Israel, Aerospace Industries (IAI), bergabung dengan status sebagai mitra, bukan inisiator.
"Ini adalah pesawat ruang angkasa dengan anggaran terendah yang pernah melakukan misi seperti itu," bunyi pernyataan IAI tentang proyek senilai 77 juta poundsterling itu.
"Kekuatan super yang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa di Bulan telah menghabiskan ratusan juta," paparnya. Ia menambahkan bahwa meskipun itu adalah usaha pribadi atau swasta, Beresheet adalah prestasi nasional dan bersejarah bagi negara mayoritas Yahudi tersebut.
Perjalanan awak ke bulan pada akhir 1960-an dan awal 70-an memakan waktu sekitar tiga hari, tetapi pemeriksaan akan mengambil rute yang kurang langsung. Pertama-tama ia akan bergerak dalam orbit elips yang terus tumbuh di sekitar Bumi hingga memotong tarikan gravitasi Bulan. Pembuatnya memperkirakan akan mendarat pada 11 April 2019.
SpaceIL
didirikan pada 2011 dengan tujuan memenangkan Google Lunar XPrize, yang
memberikan hadiah USD30 juta untuk tim yang didanai secara pribadi
untuk mendaratkan pesawat ruang angkasa otomatis di Bulan. Pesawat harus
mengirimkan gambar kembali ke Bumi.
Meskipun kontes ditutup tanpa pemenang, SpaceIL memutuskan untuk melanjutkan dan mengumpulkan dana di tempat lain. Morris Kahn, miliarder Israel kelahiran Afrika Selatan, adalah pendukung utama, tetapi SpaceIL mengatakan partai Republik Amerika Serikat dan penyandang dana pro-Israel Miriam Adelson serta suaminya yang pemilik kasino, Sheldon, memberi USD24 juta.
Meskipun kontes ditutup tanpa pemenang, SpaceIL memutuskan untuk melanjutkan dan mengumpulkan dana di tempat lain. Morris Kahn, miliarder Israel kelahiran Afrika Selatan, adalah pendukung utama, tetapi SpaceIL mengatakan partai Republik Amerika Serikat dan penyandang dana pro-Israel Miriam Adelson serta suaminya yang pemilik kasino, Sheldon, memberi USD24 juta.
Credit sindonews.com