BERLIN
- Pemimpin partai Solidaritas Gerakan Hak Sipil Jerman, Helga
Zepp-LaRouche menuturkan kemungkinan ada perjanjian antara Eropa dan
Amerika Serikat (AS) mengenai penempatan rudal jarak menengah baru
Washington, yang sama saja dengan bunuh diri.
Zepp-LaRouche mengatakan, langkah ini amat berbahaya, mengingat Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam pidatonya di Parlemen Moskow menegaskan akan menargetkan negara-negara yang menjadi basis rudal jarak menengah baru AS.
"Jika Eropa menerima instalasi rudal AS baru di wilayahnya dalam lingkungan strategis ini, mereka sama saja menandatangani pakta bunuh diri," kata Zepp-LaRouche dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (21/2).
Zepp-LaRouche mengatakan, langkah ini amat berbahaya, mengingat Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam pidatonya di Parlemen Moskow menegaskan akan menargetkan negara-negara yang menjadi basis rudal jarak menengah baru AS.
"Jika Eropa menerima instalasi rudal AS baru di wilayahnya dalam lingkungan strategis ini, mereka sama saja menandatangani pakta bunuh diri," kata Zepp-LaRouche dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (21/2).
Menurut
politisi itu, di tengah-tengah retorika yang ajakan berperang di Barat,
Putin baru saja memperkenalkan kembali prinsip dan kejelasan realitas
dengan peringatannya.
"Meskipun Donald Trump telah menyatakan niat untuk meningkatkan hubungan antara AS dan Rusia, termasuk bahwa ia mungkin memiliki satu gagasan untuk menggantikan perjanjian INF dengan perjanjian baru, Putin harus mempertimbangkan niat sebaliknya dari para neokons di administrasi Trump," ucapnya.
"Selain itu 'Menteri Perang Inggris', Gavin Williamson, yang mengancam akan menggunakan kekuatan keras dan juga mengklaim bahwa batas-batas antara perdamaian dan perang menjadi kabur," sambungnya merujuk pada pernyataan Williamson di Konferensi Keamanan Munich.
Seperti diketahui, kemarin Putin Rusia akan menanggapi setiap penyebaran senjata nuklir jangka pendek atau menengah AS di Eropa dengan menargetkan tidak hanya negara-negara di mana mereka ditempatkan, tetapi AS sendiri.
"Meskipun Donald Trump telah menyatakan niat untuk meningkatkan hubungan antara AS dan Rusia, termasuk bahwa ia mungkin memiliki satu gagasan untuk menggantikan perjanjian INF dengan perjanjian baru, Putin harus mempertimbangkan niat sebaliknya dari para neokons di administrasi Trump," ucapnya.
"Selain itu 'Menteri Perang Inggris', Gavin Williamson, yang mengancam akan menggunakan kekuatan keras dan juga mengklaim bahwa batas-batas antara perdamaian dan perang menjadi kabur," sambungnya merujuk pada pernyataan Williamson di Konferensi Keamanan Munich.
Seperti diketahui, kemarin Putin Rusia akan menanggapi setiap penyebaran senjata nuklir jangka pendek atau menengah AS di Eropa dengan menargetkan tidak hanya negara-negara di mana mereka ditempatkan, tetapi AS sendiri.
Putin
mengatakan Moskow tidak mencari konfrontasi dan tidak akan mengambil
langkah pertama untuk mengerahkan rudal sebagai tanggapan atas keputusan
Washington bulan ini untuk mundur dari Perjanjian INF. Namun, dia
mengatakan bahwa reaksi Rusia terhadap penyebaran rudal apapun akan
tegas dan bahwa pembuat kebijakan AS, yang beberapa di antaranya
menurutnya terobsesi dengan status istimewa AS, harus memperhitungkan
risiko sebelum mengambil langkah apa pun.
Credit sindonews.com