Rabu, 23 Maret 2016
Tokoh Maluku Sambut Gembira Keputusan Presiden Bangun Blok Masela di Darat
Ilustrasi Blok Masela (Antara)
Jakarta-Keputusan Presiden Joko Widodo untuk kilang Blok Masela dibangun di darat disambut gembira berbagai elemen masyarakat Maluku. Mereka mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli.
Hal ini terungkap dari komentar berbagai kalangan tokoh Maluku yang dihubungi, Rabu (23/3), yakni Dipl.-Oek. Engelina Pattiasina (Direktur Archipelago Solidarity Foundation); Prof Dr MJ Saptenno, MHum (Rektor Universitas Pattimura), Dr Ir Ibrahim Ohorella (Rektor Universiras Darussalam) dan Prof Dr A Watloly (Tokoh Masyarakat Maluku Barat Daya).
“Kami berterima kasih untuk Bapak Presiden dan Menko Maritim Bapak Rizal Ramli, karena mendengar keinginan masyarakat Maluku. Ini bukan hanya bagus untuk kemakmuran Maluku, tapi bagi seluruh Indonesia,” kata Engelina.
Keputusan ini, juga sejalan dengan pasal 33 UUD 1945. Industri Migas tidak boleh hanya hitung untung-rugi, tetapi juga manfaat bagi rakyat. “Pertamina yang dulu itu dibangun dengan modal dengkul. Jangan sampai ini dilupakan. Kita bersyukur atas keputusan Presiden,” tuturnya.
Dia mengingatkan, setelah keputusan ini masih ada “pekerjaan rumah”, sehingga masyarakat sekitar memperoleh dampak. Keberadaan Blok Ichthys di Australia bisa menjadi pelajaran, karena perusahaan memiliki sejumlah komitmen, antara lain, meliputi kesehatan dan keamanan (health & safety), kelestarian lingkungan hidup (environment), masyarakat sekitar (community), keterlibatan orang aborigin dan Selat Torres (Aboriginal & Torres Strait Islander peoples engagement), partisipasi industri lokal (Industry participation), dan persetujuan dan izin (Approvals & permits).
Rektor Universitas Pattimura Ambon, MJ Saptenno mengatakan, keputusan Presiden sangat bijak. Keputusan ini sangat mengembirakan rakyat Maluku, semua perguruan tinggi dan akademisi di Maluku. Presiden mendengarkan aspirasi yang berkembang.
“Terima kasih untuk Bapak Presiden dan jajaran kabinet. Keputusan ini bukan hanya untuk orang asli maluku, tapi semua orang Indonesia. Karena ini bisa menjadi sumber pendapatan nasional, tetapi daerah juga merasakan dampaknya,” jelas Saptenno.
Ke depan, katanya, masih ada tantangan yang berkaitan dengan penyiapan sumber daya manusia, infrastruktur dan sebagainya. Yang paling diharapkan, tambahnya, keberadaan blok ini bisa membawa kesejahteraan dan kemajuan di Maluku.
Rektor Universitas Darussalam, Ibrahim Ohorella juga mengatakan, juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden. Sebab, presiden mendengar dan mengetahui kebutuhan Maluku. Bukan sebatas retorika, tetapi Presiden telah membuktikan keberpihakan kepada rakyat. Sebab, kalau hanya mendengar elit bisa jadi keputusan yang berbeda. “Tapi, beliau (Presiden) mendengar suara rakyat di Maluku. Nanti tinggal bagaimana memastikan, sehingga implementasinya sejalan dengan keinginan Presiden untuk kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Sementara itu, Tokoh Maluku Barat Daya, Prof A Watloly mengatakan, pihaknya dan semua rakyat di Maluku menyambut gembira keputusan Presiden. Untuk itu, Watloly berterima kasih kepada Presiden Jokowi dan semua jajaran menteri, terutama Menko Rizal Ramli yang terkadang sangat lugas. “Beliau (Menko Rizal Ramli) itu bukan kasar, tetapi membahasakan suara hati kami dan rakyat di sini,” ujarnya.
Watloly juga melihat perbedaan pendapat yang tajam, bukan didasari kebencian tetapi lebih kepada kesempatan untuk berdiskusi untuk menghasilkan keputusan yang terbaik. “Kami sangat senang, karena ini akan memberikan dampak yang lebih baik daripada di laut. Tetapi, harus tetap dikawal sehingga semua benar-benar berguna bagi rakyat,” tegasnya.
Credit Beritasatu.com