Ilustrasi (Thinkstock)
Menurut kantor berita Belgia, Belga, terdengar suara tembakan dan teriakan bahasa Arab sebelum kedua ledakan terjadi.
Beberapa media lokal Belgia menyebut ledakan tersebut terjadi di dekat meja American Airlines di terminal keberangkatan bandara.
"Jangan datang ke bandara. Bandara sedang dievakuasi. Hindari daerah bandara. Penerbangan dibatalkan," ujar pihak bandara melalui akun Twitter @BrusselsAirport.
Tingkat keamanan di sekitar kawasan bandara pun ditingkatkan menjadi gawat darurat. Semua penerbangan dari dan menuju bandara dibatalkan.
"Ada dua ledakan di terminal keberangkatan. Tim pengobatan pertama sudah tiba untuk membantu," ucap juru bicara bandara, Anke Fransen, seperti dikutip Channel NewsAsia.
Ledakan ini terjadi hanya berselang beberapa hari setelah aparat keamanan menangkap salah satu tersangka pelaku serangan teror Paris, Salah Abdeslam, di Brussels pada Jumat (18/3) lalu.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Belgia, Jan Jambon, menyatakan negaranya tengah berada dalam siaga tinggi untuk mengantisipasi kemungkinan serangan balasan menyusul penangkapan Abdeslam.
"Kita tahu bahwa menghentikan satu sel dapat mendorong [sel militan] lainnya beraksi. Kami menyadari hal itu dalam kasus ini," katanya kepada radio publik, Senin (21/3).
Credit CNN Indonesia
Dua Ledakan Terjadi di Bandara Brussels
Ilustrasi. (Thinkstock)
Kepolisian federal yang berada di bandara di Zaventem tersebut mengatakan kepada CNN bahwa "ada ledakan" dan "sesuatu telah terjadi."
Ledakan ini terjadi hanya berselang beberapa hari setelah aparat keamanan menangkap salah satu tersangka pelaku serangan teror Paris, Salah Abdeslam, di Belgia pada Jumat (18/3) lalu.
Abdeslam merupakan satu-satunya tersangka serangan Paris yang berhasil ditangkap dalam keadaan hidup. Pengacara Abdeslam mengatakan bahwa kliennya akan bekerja sama dengan penyidik kepolisian dan memberikan informasi berharga tentang jaringan militan di balik serangan yang menewaskan 130 orang itu.
"Kita tahu bahwa menghentikan satu sel dapat mendorong [sel militan] lainnya beraksi. Kami menyadari hal itu dalam kasus ini," katanya kepada radio publik, Senin (21/3).
Credit CNN Indonesia