Ketika membuka gedung baru Kedutaan
Besar Australia di Jakarta, Menlu Australia Julie Bishop mengakui aspek
keamanan perlu diperhatikan. (Reuters/Garry Lotulung)
"Kompleks ini akan mencakup dua institusi yang sangat penting, yaitu Kedubes untuk Indonesia dan Perwakilan Resmi Australia untuk ASEAN. Dengan empat gedung arsip umum di tanah seluas 50 ribu kuadrat meter, ini merupakan Kedubes Australia terbesar di manapun di dunia," ujar Bishop dalam sambutan peresmian gedung tersebut.
Kini, Bishop mengakui aspek keamanan perlu diperhatikan. "Kedutaan di Jakarta ini dibangun dengan desain terkini dan teknologi terbaru. Keamanan memang salah satu fokus kami, tapi kami ingin memiliki gedung yang menunjukkan kekuatan hubungan Indonesia dan Australia," tutur Bishop.
Ia lantas menuturkan bahwa dalam pembangunan kedubes ini, Australia bekerja sama dengan perusahaan Indonesia, Total Bangun Persada, dan mempekerjakan 2.500 warga lokal. Pemerintah Australia juga mengembangkan infrastruktur di sekitar kedubes.
Menurut Bishop, proses kerja keras pembangunan kedubes ini sudah menunjukkan hubungan yang kuat antara Australia dan Indonesia.
"Bangunan ini merupakan simbol kerja sama ekonomi strategis dan hubungan antar-manusia yang baik. Ini membuktikan bahwa hal-hal hebat dapat tercapai jika kita bekerja sama," tutur Bishop.
Didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara RI, Pratikno, dan mantan Presiden RI, BJ Habibie, Bishop pun berharap Indonesia dapat meningkatkan investasi dan kunjungan turisnya di Australia.
"Memang ada beberapa tantangan, tapi jika kita kerja sama, kita akan menemukan solusi," kata Bishop.
Credit CNN Indonesia