Menteri Perindustrian Saleh Husin (ketiga kanan) berfoto bersama (dari kanan) Deputi Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan , Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Sekjen Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Ainun Naim seusai serah terima cendera mata dan penandantangan MoU tentang Penelitian dan Pengembangan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan Nonalutsista di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, 21 Maret 2016.
CB, JAKARTA- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, penguatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) pertahanan nasional semakin dipacu melalui penelitian, pengembangan dan rekayasa (litbangyasa).
Termasuk melalui kerja sama antara Kementerian Perindustrian dan Tentara Nasional Indonesia.
Langkah ini ia mengharapkan, semakin membuka peluang kerja sama antara TNI dengan lembaga litbang di lingkungan Kemenperin.
"Termasuk, pemanfaatan unit-unit Balai Besar dan unit-unit Balai Riset Standardisasi yang tersebar di berbagai propinsi, sehingga program litbang ini mendukung kemandirian pertahanan nasional," kata Menperin di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (21/3/2016).
Kemenperin sendiri telah menetapkan arah kegiatan litbangyasa yang difokuskan untuk mendukung pengembangan industri substitusi impor.
Dalam rangka mengurangi impor bahan baku dan barang modal serta mendukung akselerasi hilirisasi industri.
Menperin hadir di Mabes TNI pada rangkaian acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara TNI dengan Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perindustrian tentang Litbang Alutsista Dan Non-Alutsista.
Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi gagasan rencana kerja sama libang ini yang digulirkan oleh TNI AD dan melibatkan kementerian terkait.
Dengan sinergitas, terwujud aktivitas litbang yang terintegrasi dan pemakaian bersama fasilitas yang ada di masing-masing lembaga litbang, maupun pemberdayaan sumber daya penelitian. Pengembangan menyasar Alat Utama Sistem Persenjataan dan Non-Alat Utama Sistem Persenjataan.
Hadir mewakili Panglima TNI Gatot Nurmantyo ialah Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan yang mengungkapkan nota kesepahaman ini sebagai landasan para pihak di dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kerja sama terkait dengan penyelenggaraan litbang alutsista maupun non-alutsista.
"Kerja sama litbang ini untuk mewujudkan pertahanan nasional yang mandiri dan mengurangi impor. Diharapkan nota kesepahaman ini memperbesar pengabdian TNI dan kementerian terkait kepada bangsa, negara dan masyakat," ujarnya.
Nota kesepahaman program litbang ini sejalan dengan tujuan Pembangunan Industri Tahun 2015-2019 yaitu terbangunnya industri yang tangguh dan berdaya saing.
Antara lain melalui peningkatan nilai tambah di dalam negeri, membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pembangunan Industri ke seluruh wilayah Indonesia guna memperkuat dan memperkukuh ketahanan nasional.
Dengan sinergitas, terwujud aktivitas litbang yang terintegrasi dan pemakaian bersama fasilitas yang ada di masing-masing lembaga litbang, maupun pemberdayaan sumber daya penelitian. Pengembangan menyasar Alat Utama Sistem Persenjataan dan Non-Alat Utama Sistem Persenjataan.
Hadir mewakili Panglima TNI Gatot Nurmantyo ialah Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan yang mengungkapkan nota kesepahaman ini sebagai landasan para pihak di dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kerja sama terkait dengan penyelenggaraan litbang alutsista maupun non-alutsista.
"Kerja sama litbang ini untuk mewujudkan pertahanan nasional yang mandiri dan mengurangi impor. Diharapkan nota kesepahaman ini memperbesar pengabdian TNI dan kementerian terkait kepada bangsa, negara dan masyakat," ujarnya.
Nota kesepahaman program litbang ini sejalan dengan tujuan Pembangunan Industri Tahun 2015-2019 yaitu terbangunnya industri yang tangguh dan berdaya saing.
Antara lain melalui peningkatan nilai tambah di dalam negeri, membuka kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja dan pemerataan pembangunan Industri ke seluruh wilayah Indonesia guna memperkuat dan memperkukuh ketahanan nasional.
Credit TRIBUNNEWS.COM