Foto: Thinkstock/fergregory
Reuters melaporkan bahwa asap tebal membumbung di sekitar stasiun metro. Pihak otoritas transportasi Brussels langsung menutup semua stasiun metro di kota tersebut.
Menurut RT, stasiun metro ini terletak hanya beberapa meter dari Stasiun Kereta Api Gare de Bruxelles-Schuman. Di sekitar stasiun tersebut juga terdapat beberapa bangunan penting Uni Eropa, seperti Berlaymont. Gedung itu merupakan kantor dari Komisi Uni Eropa dan Dewan Uni Eropa. Dilaporkan Reuters, Komisi Eropa lantas memerintahkan staf-nya untuk tidak keluar rumah usai ledakan.
Sedikitnya 13 orang dilaporkan tewas dan 35 lainnya terluka dalam insiden yang terjadi di terminal keberangkatan bandara tersebut, menurut televisi pemerintah, VRT. Menurut kantor berita Belgia, Belga, terdengar suara tembakan dan teriakan bahasa Arab sebelum kedua ledakan terjadi.
Beberapa media lokal Belgia menyebut ledakan tersebut terjadi di dekat meja American Airlines di terminal keberangkatan bandara.
Bandara Brussels pun memperingatkan masyarakat untuk tidak datang ke bandara karena sedang ada proses evakuasi.
"Jangan datang ke bandara. Bandara sedang dievakuasi. Hindari daerah bandara. Penerbangan dibatalkan," ujar pihak bandara melalui akun Twitter @BrusselsAirport.
Dua insiden beruntun ini terjadi hanya berselang beberapa hari setelah aparat keamanan menangkap salah satu tersangka pelaku serangan teror Paris, Salah Abdeslam, di Brussels pada Jumat (18/3) lalu.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Belgia, Jan Jambon, sebelumnya menyatakan negaranya tengah berada dalam siaga tinggi untuk mengantisipasi kemungkinan serangan balasan menyusul penangkapan Abdeslam.
"Kita tahu bahwa menghentikan satu sel dapat mendorong [sel militan] lainnya beraksi. Kami menyadari hal itu dalam kasus ini," katanya kepada radio publik, Senin (21/3).
Credit CNN Indonesia