Senin, 21 Maret 2016

Obama ke Kuba Hari Ini, Cairkan Permusuhan 88 Tahun

Obama ke Kuba Hari Ini, Cairkan Permusuhan 88 Tahun

Poster bergambarkan Presiden Kuba, Raul Castro bersama Presiden Amerika Serikat, Barack Obama berserta tulisan dalam bahasa Spanyol, "Selamat Datang di Kuba", terlihat di sudut kota Havana di Kuba, 17 Maret 2016. Kunjungan Obama besok merupakan kunjungan pertama Presiden Amerika di Kuba dalam kurun waktu sembilan dekade. AP Photo
 
CB, Havana- Presiden Amerika Serikat Barack Obama membuat sejarah saat menginjakan kakinya di Kuba, negara yang dianggap sebagai musuh tua AS. Kedatangannya disambut antusiasme masyarakat Kuba yang telah menjelek-jelekkan 10 pemimpin AS terdahulu.

Kunjungan Obama ini yang pertama dilakukan seorang presiden AS sejak 88 tahun lalu. Itu adalah buah kesepakatan Obama dan Presiden Kuba Raul Castro pada Desember 2014. Kunjungan Obama ini untuk mengakhiri keterasingan yang dimulai ketika revolusi Kuba menggulingkan pemerintah pro-Amerika pada 1959.

Seperti dilansir dari laman Channel News Asia, polisi berpakaian preman dilaporkan membanjiri ibukota Havana, sementara pekerja sibuk menambal jalan berlubang. Poster selamat datang menampilkan gambar Obama bersama Castro terpampang di Old Havana, tempat Obama akan mampir pada Minggu sore tak lama setelah mendarat.

Sejak hubungan melunak, kedua kepala negara ini  juga telah memulihkan hubungan diplomatik, menandatangani kesepakatan komersial di bidang telekomunikasi, layanan penerbangan, dan memperluas kerjasama penegakan hukum dan perlindungan lingkungan.

"Obama  berani untuk menyetujui hubungan dengan Kuba," kata guru sekolah Elena Gonzalez, 43.

Namun terdapat urusan kedua negara yang tidak berubah terutama embargo ekonomi AS selama 54 tahun atas Kuba. Obama telah meminta Kongres untuk membatalkan embargo tetapi ditolak oleh pimpinan Partai Republik. Obama, sebagaimana dilansir dari laman Reuters, menggunakan kewenangan eksekutif untuk melonggarkan pembatasan perdagangan dan perjalanan.




Credit  TEMPO.CO


6 Agenda Obama Berkunjung ke Kuba

6 Agenda Obama Berkunjung ke Kuba

Presiden AS, Barack Obama bertemu dengan Presiden Kuba Raul Castro saat berada di Gedung PBB di New York, 30 September 2015. Pertemuan Obama dan Castro membahas untuk memperdalam kerjasama kedua negara tersebut. REUTERS/Kevin Lamarque
TEMPO.CO, Havana- Kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Kuba pada Minggu, 20 Maret 2016, mencerminkan hubungan yang kompleks antara kedua negara. Berikut adalah enam agenda utama dari perjalanan pertama presiden Amerika Serikat ke pulau Karibia sejak revolusi tahun 1959, seperti dikutip dari laman Havana Times.

Pertemuan dengan Gereja Katolik.
Obama memulai kunjungan pada hari ini, 21 Maret 2016,  dengan bertemu hirarki Gereja Katolik Kuba. Dia akan bertemu Kardinal Jaime Ortega. Gereja Katolik dianggap memainkan peran politik penting di Kuba. Setelah terpinggirkan selama beberapa dekade, Gereja kini menjadi mitra penting rezim Castro. Peran Gereja dipercaya berawal setelah kunjungan Paus Yohanes Paulus II ke negara itu pada 1999. Kardinal Ortega diketahui telah berhasil memediasi pembebasan tahanan politik di 2010.  Vatikan adalah perantara kunci dalam mencairkan hubungan Washington dan Havana di Desember 2014.

Raul Castro.
Acara resmi Obama baru dimulai pada Senin, 21 Maret 2016. Setelah meletakkan bunga di monumen pahlawan nasional Kuba Jose Marti di Plaza Revolusi, sebagaimana diamanatkan oleh protokol diplomatik, Obama akan bertemu dengan pemimpin Kuba Raul Castro di Istana. Itu akan menjadi pertemuan kedua pemimpin sejak Desember 2014. Mereka akan membicarakan berbagai persoalan yang akan dirilis setelah pertemuan. Kemudian, Castro akan menjamu tamunya di acara makan malam kenegaraan.


Rapat Dengan Sektor Swasta.
Di hari yang sama dia bertemu Castro, Obama juga akan bertemu perwakilan dari sektor swasta. Pertemuan itu tanda bahwa Obama ingin menjalin hubungan ekonomi yang semakin terbuka. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Raul Castro telah membuka sedikit ruang untuk bisnis swasta setelah beberapa dekade dimonopoli negara. Menurut angka resmi, sekitar 5 persen rakyat Kuba telah mengambil lisensi untuk bekerja sebagai wiraswasta, termasuk mereka yang bekerja untuk orang lain. Terutama di Havana dikatakan semakin banyak ditemukan restoran, toko-toko trendi, bengkel dan usaha kecil lainnya dijalankan oleh swasta. Pertemuan Obama dengan pemilik usaha kecil akan diadakan di Kuba Art Factory di lingkungan Vedado, sebuah pusat seni di mana pameran, konser dan forum diskusi kerap diselenggarakan.

Berpidato di HavanaPada Selasa pagi, 22 Maret 2016 Obama akan menyampaikan pidato di Gran Teatro de La Habana, terletak beberapa meter dari bangunan Old Capitol, replika dari Capitol AS, di pusat kota. Pemerintah Kuba mengatakan bahwa pidato akan disiarkan secara langsung di pulau Karibia, langkah yang sangat tidak biasa di negara yag semua media dikuasai oleh negara. Ada pertanyaan besar tentang apa yang akan dikatakan Obama ihwal persalan hak asasi manusia di Kuba.

Bertemu Para Pembangkang
Setelah pidatonya, Presiden AS dijadwalkan bertemu para pembangkang pemerintahan Kuba di Kedutaan Besar AS. Presiden mengatakan negaranya akan terus melakukan advokasi untuk hak-hak sipil di Kuba. Obama akan bertemu pembangkang Manuel Cuesta Morua, Jose Daniel Ferrer dan blogger sekaligus jurnalis oposisi Yoani Sánchez.

Baseball, Hal yang Menyatukan Kuba dan AS
Kunjungan Obama akan ditutup pada Selasa dengan menghadiri pertandingan bisbol antara Tampa Bay Rays dan tim nasional Kuba. Pertandingan akan digelar di Stadion Amerika Latin, yang secara khusus telah direnovasi untuk acara ini. Baseball adalah olahraga yang membangkitkan gairah di kedua negara. Banyak warga yang ingin melihat Obama melempar bola pertama sebagai tamu kehormatan.







Credit  TEMPO.CO